Strategi Politik dalam Pilkada: Tiga Bacalon Wali Kota Blitar Berani Bersandar di PDIP dan PKB
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
13 - May - 2024, 11:04
JATIMTIMES- Keputusan politik tak pernah datang tanpa risiko, terutama dalam ranah partai politik yang memiliki sejarah panjang dan kompleks.
Membahas tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Blitar, tiga figur yang mencuat sebagai bakal calon wali kota, yakni M Trijanto, Suharyono, dan M Tobroni, telah menarik perhatian dengan langkahnya mendaftar sebagai calon kepala daerah di dua partai politik besar, yakni PDIP dan PKB.
Baca Juga : Mundur dari Pencalonan Wali Kota Blitar, Santoso Siap All Out Dukung Calon yang Diusung PDIP
Menariknya, M Trijanto, yang dikenal sebagai tokoh antikorupsi dengan reputasi yang solid, telah mengambil langkah tersebut dengan keyakinan.
"Hampir semua partai politik memiliki landasan ideologi yang sama, yakni Pancasila dan UUD 1945. Namun, PDIP dan PKB memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan gerakan reformasi tahun 1998," ungkap Trijanto.
Ini menunjukkan bahwa langkahnya bukan semata-mata impulsif, tetapi di dalamnya terdapat pertimbangan strategis yang matang.
Langkah serupa juga diambil oleh Suharyono, mantan kepala dinas PU Kota Blitar, dan M Tobroni, seorang pengusaha yang kini menjabat sebagai direktur Restu Group. Bagi Suharyono, keputusan untuk mendaftar di PKB setelah sebelumnya mendaftar di PDIP adalah tentang mencari peluang terbaik.
"Ini kan pendaftaran (cakada) di partai kan sama buka. Nah, saya ingin agar orang-orang yang punya kompetensi untuk calon kepala daerah itu agar daftar. Oleh karena itu, saya juga daftar di PKB. Karena di PKB ada kesempatan," paparnya.
Namun, langkah-langkah ini juga memunculkan pertanyaan, apakah mendaftar di dua partai politik sekaligus akan memperbesar atau memperkecil peluang mereka dalam proses seleksi? Menanggapi hal ini, Trijanto yakin bahwa di balik layar, terjadi komunikasi antara elit partai untuk mencari jalan keluar.
"Di antara dua elite partai pasti ada komunikasi. Dan saya tidak sendirian, itu pasti. Karena kasusnya cakada yang daftar ke PDIP dan PKB ada banyak juga," tegasnya.
Ketua DPC PKB Kota Blitar, Yasin Hermanto, memberikan pandangan yang cukup menggambarkan bahwa langkah mereka ini memang sebuah strategi.
"Betul Mas Trijanto, Pak Suhayono dan Kak Toni itu daftar di PDIP dan PKB, dan ini merupakan usaha cari peluang, jadi tidak hanya satu. Barangkali di sana tidak dapat rekom, di PKB bisa dapat jalan keluarnya (rekom)," jelas Yasin...