Kisah di Balik Turunnya Surat Al Hujurat Ayat 12
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Yunan Helmy
18 - Apr - 2024, 06:04
JATIMTIMES - Ghibah atau bergunjing membicarakan keburukan orang lain menjadi hal yang kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, ghibah tidaklah disukai oleh Allah SWT. Hal itu pun telah ditegaskan Allah SWT melalui surat dalam Al-Quran, yakni Surat Al Hujurat Ayat 12.
Dalam surat tersebut, dijelaskan bahwa orang yang berghibah sama halnya dengan memakan daging bangkai saudaranya sendiri.
Baca Juga : Mafest Vol.3 di Malang Gagal Digelar, Pembeli Tiket Minta Kejelasan Refund
"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang" (QS Al Hujurat 12).
Turunnya Surah Al Hujurat Ayat 12 ini bermula atas dua sahabat Rasulullah SAW yang membicarakan keburukan temannya hingga kemudian Rasulullah SAW mengetahui dan langsung menegur sahabat tersebut.
Dua sahabat tersebut membicarakan temannya bermula dari habisnya perbekalan yang dimiliki. Karena bekal yang habis, akhirnya membuat kedua sahabat tersebut menjadi kelaparan.
Setelah itu, keduanya mendatangisalah seorang sahabat bernama Salman Al Farisi. Keduanya berharap Salman memiliki makanan untuk mengatasi rasa lapar mereka.
Namun, apa yang diharapkan oleh kedua sahabat ini tidak sesuai. Salman al Farisi saat itu tidak memiliki makanan.
Kemudian Rasulullah SAW meminta Salman untuk mendatangi sahabat yang lain, yakni Usamah bin Zaid, untuk berbagi makanan kepada sahabatnya yang kelaparan. Namun, Usamah saat itu juga tidak memiliki makanan.
Salman kemudian kembali mendatangi kedua sahabat yang meminta makanan sebelumnya.
Salman pun mengatakan bahwa ia telah mendatangi Usamah untuk meminta sedikit makanan. Sama dengan Salman, Usamah juga tidak memiliki makanan.
Mendengar ucapan Salman, kedua sahabat tersebut kemudian berkata, "Sesungguhnya sahabat Usamah itu mempunyai sesuatu, tapi dia kikir."
Kemudian kedua sahabat itu meminta Salman untuk mendatangi sahabat lainnya dengan tujuan yang sama, yakni meminta sedikit makanan.
Baca Juga : Baca Selengkapnya