KH Imam Bukhori: Peran dalam Sarekat Islam dan Perjuangan Melawan Penjajahan Belanda dari Blitar
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Dede Nana
31 - Mar - 2024, 07:01
JATIMTIMES - Setelah deburan senjata mereda dan perang Diponegoro berakhir pada tahun 1830, semangat perjuangan laskar pribumi melawan kolonial Belanda tidak pernah padam. Di bawah bayang-bayang kejayaan pesantren, nyala api perlawanan terus berkobar, menerangi jalan para pejuang Islam yang tak kenal lelah.
Salah satu sosok yang menjelma sebagai pilar perlawanan dan pembela agama adalah KH Imam Bukhori, yang meneguhkan langkahnya sebagai pendiri Pondok Pesantren Miftahul Ulum di Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Baca Juga : Hengky Kurniawan Mantap Maju di Pilkada Blitar 2024, Tegaskan Kesiapan dengan Syarat Ini
Dari balik tembok pondoknya, ia memimpin generasi penerus dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan, membawa harapan bagi masa depan yang lebih baik bagi umat dan tanah air bangsanya.
Pondok Pesantren Miftahul Ulum masih kokoh berdiri hingga hari ini dan seperti sejak awal berdirinya, pondok ini jadi pusat kegiatan keagamaan di bulan Ramadan. Suasana Ramadan di pondok ini tak pernah lekang oleh waktu. Begitu senja menggantikan teriknya siang, aura spiritualitas mulai mengisi udara. Para santri berkumpul di masjid, menunggu dengan sabar saat langit berubah menjadi guratan oranye dan merah muda. Setelah azan maghrib berkumandang, ritual tarawih pun dimulai.
Di tengah langkah-langkah imam yang khusyuk dan suara tilawah al-Quran yang merdu, suasana begitu kental dengan energi masa lalu yang kuat. Seakan-akan bayang-bayang para ulama terdahulu turut hadir dalam setiap rakaat yang dilalui, menerangi jalan bagi mereka yang tekun beribadah.
Selepas tarawih, suasana masih terasa hangat. Orang-orang berkumpul di sekitar halaman masjid atau di ruang-ruang pengajian, memperdalam diskusi tentang agama. Di sini, suasana energi masa lalu semakin terasa, ketika para ulama dan tokoh agama dahulu sering mengadakan majelis ilmu untuk menyampaikan hikmah dan petunjuk spiritual kepada jamaahnya.
Para santri dan penduduk sekitar merasakan kehadiran spiritualitas yang begitu kuat, seakan-akan terhubung dengan akar-akar Islam yang dalam dan murni. Ramadan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum bukan hanya sekadar menjalankan ibadah, tetapi juga merupakan perjalanan spiritual yang mempererat ikatan dengan Allah SWT dan menyuburkan kekuatan iman dalam diri setiap individu...