Masuk Nisfu Syaban, Warga Tulungagung Mulai Tradisi Megengan Jelang Ramadan
Reporter
Anang Basso
Editor
A Yahya
25 - Feb - 2024, 03:11
JATIMTIMES - Malam Nisfu Syaban yang pada tahun ini jatuh pada, Sabtu (24/2/2024), diisi dengan berbagai ritual keagamaan bagi mayoritas muslim. Di Kabupaten Tulungagung, malam Nisfu Syaban juga mendandai dimulainya tradisi megengan.
Meski lazimnya dilaksanakan di seminggu terakhir menjelang bulan ramadlan, tradisi megengan secara berjamaah di tempat ibadah seperti Musala dan masjid, juga ada yang mulai digelar saaat atau setelah masuknya Nisfu Syaban.
Baca Juga : 5 Rekomendasi Tempat Makan Durian Enak di MalangĀ
"Sekalian amalan lepas magrib, jamaah ada yang sebagian membawa berkat dengan niat megengan," kata Ustadz Shohib, salah satu takmir Musala yang memimpin doa Nisfu Syaban, Sabtu (24/2/2024).
Jika dahulu megengan, warga melaksanakan selamatan di rumah masing-masing, seiring perkembangan zaman, ada yang melaksanakan di rumah dan di Musala atau masjid.
"Dikembalikan pada masing-masing, ada yang memilih di Musala atau tetap dirumah. Intinya sedekah sebelum melaksanakan ibadah puasa ramadhan," ujarnya.
Dalam tiap tradisi megengan, biasanya juga bersamaan dengan ziarah kubur leluhur dan keluarga yang telah meninggal dunia. "Selalu ditandai geren, nyekar atau ziarah makam," ungkapnya.
Baca Juga : Hujan, Banjir Terjadi di Beberapa Titik di Wilayah Kecamatan Campurdarat
Dalam ambeng atau berkat selamat megengan ini yang menjadi ciri khas adalah adanya apem. Makna megengan sendiri merupakan menahan atau dalam bahasa lazim orang Jawa Khususnya di Tulungagung adalah megeng.
Tradisi ini masih bertahan dan tidak ditinggalkan oleh orang Islam di Jawa karena dianggap sebagai bentuk persiapan sebelum menjalankan ibadah puasa yang akan dilaksanakan sebulan penuh...