Alif Ahmad Khasan: Sang Guru Spiritual di Balik Pemberontakan PETA di Blitar
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
15 - Feb - 2024, 03:28
JATIMTIMES- Pada 14 Februari 1945, di saat masyarakat dunia merayakan Hari Valentine, Blitar menjadi saksi dari peristiwa epik dalam sejarah perlawanan Indonesia terhadap penjajahan Jepang.
Pemberontakan yang dipimpin oleh Shodancho Supriyadi, seorang pemimpin PETA yang pemberani, menandai perlawanan terbesar terhadap kekuasaan penjajah di wilayah tersebut. Meskipun akhirnya mengalami kegagalan, perlawanan ini meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam perjalanan menuju kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga : Prabowo-Gibran Unggul di Jatim Versi Lima Lembaga Survey: Pengamat Sebut Faktor Kader Partai Gerindra
Perlawanan PETA di Blitar bukanlah sekadar reaksi spontan, melainkan dipenuhi dengan rasa prihatin yang mendalam terhadap derita rakyat Indonesia akibat kekejaman pendudukan Jepang. Kedatangan Jepang pada awalnya disambut dengan harapan akan kemerdekaan, namun harapan itu pupus oleh perlakuan sewenang-wenang yang menyiksa rakyat pribumi. Romusha, atau kerja paksa, menjadi penderitaan utama yang harus ditanggung oleh rakyat Indonesia demi memenuhi kepentingan Jepang.
Soeprijadi dikenal sebagai pemimpin pemberontakan ini, namun sedikit yang tahu bahwa ada sosok lain dibalik pemberontakan ini, yaitu Alif Ahmad Khasan alias Mbah Bendo. Peran Mbah Bendo dalam peristiwa ini tak bisa diremehkan.
Ya, Mbah Bendo, sosok yang sering disapa dengan panggilan tersebut, sering kali luput dari sorotan ketika membahas peristiwa 14 Februari 1945. Namun, jika kita melihat lebih dalam, perannya dalam Pemberontakan PETA tidak bisa dianggap remeh. Sebelum pemberontakan meletus, Alif Ahmad Khasan memiliki peran yang sangat penting sebagai tokoh spiritual, terutama bagi Soeprijadi, Ismangil, Moeradi, dan kawan-kawan yang berkeinginan untuk melancarkan perlawanan terhadap penjajah Jepang.
Kehadiran Alif Ahmad Khasan menjadi salah satu pemicu terjadinya Pemberontakan PETA, dan juga menjadi penutup dari babak perlawanan terhadap Jepang. Sebuah babak sejarah yang kini menjadi bagian dari perjalanan perjuangan bangsa Indonesia.
Banyak saksi mata yang mengaitkan Mbah Bendo dengan Soeprijadi dan para pemberontak lainnya, baik sebelum maupun sesudah Pemberontakan PETA meletus pada 14 Februari 1945...