Aksi Demo Depan Gerbang UB Malang, Kritik Akademisi dan Guru Besar
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Dede Nana
11 - Feb - 2024, 01:34
JATIMTIMES - Puluhan masyarakat yang menamakan diri sebagai Gabungan Masyarakat Kota Malang Cinta Damai melakukan aksi demo di depan Universitas Brawijaya (UB) Jalan Veteran Kota Malang, Sabtu (10/2/2024). Dalam aksinya, mereka mengkritik akademisi, utamanya guru besar yang mengeluarkan pernyataan yang dianggap sentimental pada Pemilu 2024 ini.
Koordinator lapangan (korlap), Syamsul Subakri alias Mbah Jo dalam orasinya menyatakan bahwa saat ini pelaksanaan Pemilu 2024 kurang empat hari lagi. Pihaknya menilai perkembangan situasi di masyarakat yang cenderung memanas.
Oleh karena itu, Gabungan Masyarakat Kota Malang Cinta Damai mempertimbangkan bahwa Pemilu merupakan salah satu tonggak demokrasi. Dan masyarakat adalah penentu arah masa depan bangsa.
“Sebagai warga negara, kita bersama-sama bertanggung jawab untuk ikut serta dalam menentukan arah masa depan bangsa melalui hak pilih yang dimiliki. Untuk itu, mari kita kawal pelaksanaan Pemilu 2024 sebagai panggung yang sarat dengan nilai-nilai kebangsaan, solidaritas, dan persatuan,” ucap Mbah Jo dalam orasinya.
Untuk itu, Mbah Jo menilai perlu adanya sikap saling menghargai dan menghormati dalam perbedaan pilihan politik. Menurutnya, perbedaan pandangan dan pilihan politik merupakan modal dalam memperkaya pemahaman sekaligus memperkuat kesadaran berbangsa dan bernegara.
Dalam aksi itu, Mbah Jo dan peserta aksi demo juga menyentil soal maraknya pernyataan sikap yang disampaikan oleh para guru besar, rektor, dan civitas akademika. Mereka menilai, pernyataan yang dibuat itu justru tidak memberikan contoh yang baik.
Semestinya lanjut Mbah Jo, guru besar, rektor hingga civitas akademika dapat memberi contoh yang mengutamakan pendidikan politik yang damai dan mengutamakan proses hukum. “Bukan justru kekanak-kanakan dengan memberikan pernyataan yang sentimental, memihak, dan provokatif tanpa mempertimbangkan dampak sosial dan keamanan di lingkungan masyarakat,” kata Mbah Jo.
Saat ini, pihaknya menganggap para akademisi justru melakukan propaganda yang tidak berlandaskan pada fakta yang ada untuk kepentingan politik tertentu...