Profil Sumarsih: Pencari Keadilan untuk Anaknya di Aksi Kamisan
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Dede Nana
20 - Jan - 2024, 12:50
JATIMTIMES - Setiap Kamis mulai 18 Januari 2007 hingga 2024, Maria Katarina Sumarsih selalu hadir di depan Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat. Selama 17 tahun, Sumarsih memperjuangkan keadilan atas hilangnya nyawa putra tercintanya Bernardius Realino Norma Irmawan alias Wawan.
Sepanjang Aksi Kamisan, Sumarsih menuntut Presiden Jokowi agar menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat. Karena pelanggaran HAM berat tersebut telah menewaskan anak laki-lakinya dalam kasus Semanggi I 1998. Bahkan, Sumarsih juga menyebut Prabowo sebagai penjahat kemanusiaan lantaran menjadi dalang dari pelanggaran HAM berat masa lalu.
Baca Juga : Pelaku Pembunuhan 2 Wanita di Shelter Anjing Kota Blitar Peragakan 20 Adegan dalam Rekonstruksi
Hingga Jumat (19/1/2024) sore, nama Sumarsih pun masih menjadi trending di media sosial platform X. Banyak warganet yang membahas perjuangan Sumarsih demi putra tercintanya dalam Aksi Kamisan. Lantas siapa sosok Sumarsih?
Melansir komnasham.go.id, Sumarsih adalah ibu dari Benardinus Realino Norma Irawan atau Wawan. Dia adalah mahasiswa Universitas Atma Jaya Jakarta dan menjadi satu dari 17 korban tragedi Semanggi I.
Meski berusia 71 tahun, namun masih kekal diingatan Sumarsih tentang peluru yang berada di dada putranya pada 13 November 1998. Kala itu, Wawan bersama Tim Relawan hadir untuk Kemanusiaan membantu mahasiswa yang tewas dan terluka akibat melakukan aksi menolak Sidang Istimewa MPR. Wawan menghembuskan napas terakhir di sela-sela aktivitas kemanusiaannya di halaman Universitas Atmajaya.
Hingga saat ini, Sumarsih masih menuntut keadilan atas hilangnya nyawa sang buah hati. Oleh karenanya kini ia terus menjadi pelopor dan penggerak untuk mengadakan Aksi Kamisan agar mendapatkan keadilan dari presiden. Menurut Sumarsih, demokrasi di Indonesia dapat dikatakan berjalan dengan baik, apabila pelanggaran HAM berat telah terselesaikan dengan tuntas.
Berkat perjuangan membela keadilan untuk menguak pelanggaran HAM berat, Sumarsih mendapatkan penghargaan Yap Thiam Hien Award 2004 di Musem Nasional, Jakarta. Menurut Ketua Dewan Juri Yap Thiam Hien Award, Asmara Nababan, Sumarsih dinilai layak menerima penghargaan lantaran menjadi sosok yang berhasil mengatasi kesedihan menjadi kesadaran terkait nilai kemanusiaan...