Asal Usul Hiasan di Pintu Rumah Saat Natal dan Filosofinya, Ternyata Bukan hanya Hiasan
Reporter
Mutmainah J
Editor
A Yahya
24 - Dec - 2023, 01:18
JATIMTIMES - Dekorasi penuh warna dalam perayaan Natal seperti pohon cemara, kaus kaki sinterklas hingga lampu memiliki arti khusus sejak masa lampau. Selain ketiga itu, terdapat pula hiasan yang tidak boleh dilewatkan, yaitu hiasan di pintu rumah. Biasanya, hiasan tersebut berbentuk lingkaran dan ditempelkan di pintu rumah.
Namun, apakah kamu bernah berpikir asal usul dari hiasan tersebut dan tujuannya untuk apa ya?
Baca Juga : Nataru, Pemkab Malang Bersiap Hadapi Lonjakan Wisatawan
Dilansir dari berbagai sumber, natal merupakan hari besar keagamaan yang diperingati setiap tahun pada 25 Desember. Biasanya, umat Kristen dan Katolik yang merayakan Natal akan memberi hiasan Natal di pintu rumah mereka. Hiasan Natal di pintu rumah ini disebut Christmas Wreath.
Christmas Wreath atau hiasan Natal di pintu rumah mirip dengan karangan bunga yang dibentuk melingkar. Menurut situs English Heritage, Christmas Wreath memiliki makna tertentu sebelum terkenal sebagai hiasan Natal.
Di Roma kuno, karangan bunga digunakan sebagai penghargaan atas keberhasilan dan keunggulan militer. Karangan bunga yang terbuat dari cabang pohon salam atau zaitun juga digunakan untuk memahkotai pemenang Olimpiade.
Karangan bunga untuk perayaan Natal pertama kali digunakan oleh kaum Lutheran di Jerman pada abad ke-16. Berdasarkan catatan pertama tentang kebiasaan ini, penggunaan karangan bunga ini berawal dari tahun 1833, ketika seorang pendeta Lutheran menyalakan lilin di karangan bunga setiap hari Minggu dan menceritakan kisah kelahiran Yesus. Kebiasaan ini menyebar ke rumah-rumah, gereja-gereja dan berlanjut hingga saat ini.
Selama abad ke-19, karangan bunga dibuat untuk digantung di pintu depan rumah. Karangan bunga ini juga dikenal sebagai 'cincin selamat datang' atau 'welcome rings' dan biasanya terdiri dari holly, ivy, pohon cemara, dan pita.
Welcome rings melambangkan kemenangan dan kehidupan kekal. Dalam karangan hiasan tersebut, daun yang tajam dan runcing mewakili mahkota duri yang dikenakan oleh Yesus di kayu salib dan berry merah kecil melambangkan tetesan darah.
Karangan bunga Evergreen mewujudkan kehidupan kekal. Bagi beberapa orang Kristen, menggantung sebuah karangan bunga di ambang pintu telah menjadi undangan bagi Kristus untuk memasuki rumah seseorang...