Nelayan Situbondo yang Dilaporkan Istrinya Hilang Akhirnya Ditemukan, Begini Kondisinya
Reporter
Wisnu Bangun Saputro
Editor
Yunan Helmy
24 - Dec - 2023, 03:08
JATIMTIMES - Sumahwi, nelayan Desa Jangkar, Kabupaten Situbondo, yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh istrinya, akhirnya ditemukan terombang ambing di atas perahu miliknya di perairan Landangan, Kabupaten Situbondo, Sabtu (23/12/2023).
Pada hari pertama pencarian di perairan Sapudi, Madura, yang dilakukan oleh tim gabungan Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Situbondo tidak membuahkan hasil.
Baca Juga : Pemusatan Latihan di Turki, Timnas Indonesia Fokus Penguatan Otot Pemain
Selanjutnya pada Sabtu pukul 07.00 WIB tim Basarnas Pos Sumenep dan SAR gabungan dari Sumenep masih melakukan operasi SAR gabungan hari ke-2 di Pulau Sapudi dan sekitarnya. Anggota keluarga Sumahwi juga melakukan pencarian di Pulau Sapudi menggunakan perahu.
Hingga akhirnya, Sumahwi ditemukan oleh nelayan sekira pukul 08.00 WIB. Nelayan Landangan, Jamhuri alias Pak Rerep, yang sedang memancing di sekitar perairan Landangan, Kecamatan Kapongan, Situbondo, mendapati korban yang lost contact asal Desa Jangkar. Perahunya terapung di perairan Landangan. Dia kemudian mendekati perahu korban.
"Saya lihat perahunya terombang-ambing. Mesinnya tidak menyala. Pas saya amati, gak ada orangnya. Saya dekati akhirnya baru ketahuan ada korban di dalam perahu dalam keadaan lemas. Alhamdulillah selamat. Langsung saya kasih air mineral sama roti," ujar Jamhuri.
Tidak menunggu lama, Jamhuri langsung menarik perahu berserta korban ke pesisir Landangan serta menghubungi pihak keluarganya yang berada di Jangkar.
"Sekitar jam setengah dua siang dijemput keluarganya menggunakan mobil. Alhamdulillah bisa kembali berkumpul dengan keluarganya," ujar Jamhuri.
Sementara itu, Puriyono selaku koordinator Pusat Pengendalian Operasi dan Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo mengungkapkan, berdasarkan informasi yang didapat, diketahui penyebab korban terbawah arus dikarenakan mesin perahu yang digunakan mengalami trouble atau mati mesin. Akibatnya, korban tidak bisa mengendalikan perhau dan hanya bisa pasrah terombang-ambing di tengah laut.
Baca Juga : Baca Selengkapnya