Ganjar: Tidak Ada Lagi Penyampaian Pendapat yang Berusan dengan Aparat
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
A Yahya
13 - Dec - 2023, 05:00
JATIMTIMES - Dalam debat capres perdana pada Selasa (12/12/2023) malam, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo berkomitmen akan jalankan demokratisasi dan menjaga demokrasi. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyoroti beberapa kasus warga harus berurusan dengan aparat karena menyampaikan pendapat.
"Tapi saya mendengar ketika demokratisasi mesti berjalan dan demokrasi mesti kita jaga bersama, ada ibu Sinta yang ketika menyampaikan pendapat harus berurusan dengan aparat keamanan," cerita Ganjar, dikutip YouTube Live KPU, Selasa (12/12/2023).
Baca Juga : Situasi Memanas, Anies Serang Cawapres Milenial di Debat Perdana Capres
Ganjar juga menyoroti adanya pemeriksaan ibu Melki, Ketua BEM UI yang diperiksa usai anaknya menyampaikan kritik. "Ada Melki, ketua BEM yang kemudian ibunya diperiksa, maka yang seperti ini harus usai. Dan mereka bisa mendapatkan kebaikan-kebaikan kalau government terjadi," ungkapnya.
Selain itu, Ganjar juga menceritakan pengalaman kampanyenya dari berbagai wilayah. Dia mengaku bertemu dengan masyarakat suku di Kalimantan. Ganjar menyebut jika suku Dayak di Kalimantan minta agar dilibatkan dalam berbagai program pemerintah.
"Maka yang ada di Kalimantan kami temukan masyarakat Dayak mereka suku-suku yang ada minta dilibatkan. Agar kami bisa mendapatkan akses yang sama (seperti Jawa)," jelasnya.
Di Merauke, Ganjar menemukan pendeta namanya Pak Leo. Diceritakannya bahwa Pak Leo harus menolong seorang ibu yang ingin melahirkan, karena tidak adanya fasilitas kesehatan. Akhirnya pak Leo belajar membantu melahirkan dari YouTube. Dari cerita pak Leo ini, jika terpilih menjadi presiden, Ganjar akan bangunkan satu desa, satu puskesmas.
"Sesuatu hak kesehatan yang tidak bisa didapat, maka kita sampaikan kepada pendeta Leo, kami akan bangunkan itu. Dan kami akan kerahkan seluruh indonesia bahwa satu desa, satu puskesmas, satu pustu, dengan 1 nakes yang ada," jelasnya.
Selain itu, Ganjar bercerita soal pertemuan Mahfud MD di Aceh dengan guru agama. Dia menyebut negara ingin membangun Indonesia yang hebat dengan SDM yang unggul, namun pemerintah kerap lupa memperhatikan gurunya.
"Tapi apakah kita sudah memperhatikan mereka (guru). Tentu kemajuan yang selama ini sudah ada, mesti kita lakukan lebih cepat, lebih sat set, dan perhatian itu musti diperhatikan...