Kisah Arya Wiraraja: Disingkirkan karena Beragama Islam, Lalu Ikut Mendirikan Majapahit
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
04 - Dec - 2023, 02:54
JATIMTIMES- Mengenai awal mula Islam di Jawa, sumber-sumber mengindikasikan bahwa kerajaan Islam pertama bukanlah Demak, melainkan Lumajang, yang kemudian diikuti oleh Surabaya, Tuban, dan Giri sebelum akhirnya Demak.
Namun data historiografi membuktikan, Lumajang diyakini adalah Kerajaan Islam pertama di Jawa. Lumajang mengalami keislaman sekitar akhir abad ke-12 Masehi, saat kerajaan di tapal kuda itu dipimpin Arya Wiraraja.
Baca Juga : Dapat Bisikan dari Jokowi, Ganjar Langsung Spil: 'Kalau Sudah Dilantik Gaspol Subsidi Pangan'
Seiring dengan penelusuran artefak dan ideofak, ditemukan bahwa Lumajang, sebagai bagian dari Kerajaan Tumapel (Singhasari), dipimpin pertama kali oleh Nararya Kirana, putri Sri Prabhu Seminingrat Jayawisynuwarddhana.
Di masa pemerintaha Nararya Kirana, Lumajang menjadi jujukan para raja dan bangsawan. Nararya Kirana adalah seorang perempuan tangguh yang jadi penguasa pertama Lumajang. Lumajang tetap bertahan meskipun Kerajaan Kediri sudah runtuh, digantikan dengan munculnya Kerajaan Singasari.
Lumajang dalam perkembangannya terus menjadi suatu daerah yang banyak dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai penjuru Nusantara. Termasuk Raja dan para Bangsawan Kerajaan Singasari untuk melakukan ritual persembayangan di daerah lereng Semeru. Hal itu sebagaimana yang tertuang di dalam Prasasti Mulamalurung lempengan VII halaman a baris 1 – 3, yang menyebutkan bahwa pada tahun 1177 Saka (1255 M) Nararya Kirana dinobatkan sebagai penguasa Lamajang oleh ayahnya, Raja Singasari Nararya Sminingrat.
Arya Wiraraja, putra Nararya Kirana, memegang posisi penting sebagai Demung di Kerajaan Singasari. Namun, hubungannya dengan Sri Kertanegara menjadi tegang saat raja tersebut berusaha memperluas wilayah kekuasaannya dan menyebarkan ajaran agama Tantrayana ke Sumatera. Arya Wiraraja yang seorang muslim, menentang ajaran yang berselisih dengan Islam, sehingga akhirnya diturunkan jabatannya menjadi adipati di Madura.
Keberadaan makam Arya Wiraraja di Dusun Biting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lumajang, yang hingga hari ini diziarahi banyak orang, menunjukkan bahwa keluarga tersebut mengamalkan agama Islam. Beberapa asumsi muncul mengenai perbedaan agama ini, termasuk pengaruhnya terhadap tindakan Sri Kertanegara terhadap Arya Wiraraja.
Sri Kertanegara, yang memiliki ambisi menyatukan Nusantara, memerintahkan pengiriman arca Paduka Amoghapasa ke Maharaja Malayu untuk menakut-nakuti raja setempat...