Anies Ikut Bahas Narasi Kecurangan: Sejak 1999 Tak Pernah Dibahas Sebelum Pemilu
Reporter
Mutmainah J
Editor
A Yahya
17 - Nov - 2023, 10:44
JATIMTIMES - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan ikut menyoroti soal narasi kecurangan jelang Pemilu 2024 yang akhir-akhir ini kerap dibahas.
Anies mengatakan selama bertahun-tahun penyelengaraan Pemilu belum pernah publik mewanti-wanti soal kecurangan sebelum pemilihan presiden berlangsung.
Baca Juga : Reklame Parpol Menjamur, Bawaslu: Efek Masa Kampanye yang Singkat
"Nah selama bertahun-tahun kita melewati Pemilu sejak tahun 1999, 2004, 2009, 2014, 2019 tidak pernah menjelang Pemilu kita bicara tentang hati-hati dengan kecurangan. Betul tidak? selama apakah 2004, 2009, dari kita semua menyongsong Pemilu dengan perasaan optimis, menyongsong Pemilu dengan perasaan kita akan ada nanti pemilihan yang hasilnya legitimate," kata Anies dalam sambutannya di acara deklarasi Garda Matahari, Gedung Joang'45, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/11/2023).
Lebih lanjut Anies mengatakan akhir-akhir ini publik menyuarakan hal itu lantaran khawatir dengan situasi yang berkembang. Ia meminta setiap institusi negara untuk mengembalikan kepercayaan itu kepada publik.
"Artinya ada suasana munculnya ketidakpercayaan hari ini, inilah esensi perubahan, perubahan ini akan mengembalikan kepercayaan kepada negara, mengembalikan kepercayaan kepada pemerintah, mengembalikan kepercayaan kepada institusi-institusi yang menjalankan kepentingan rakyat, mengembalikan kepercayaan itu adalah perubahan," ujar Anies.
"Bila saya dan Gus Imin nantinya diberikan kewenangan itu, mungkin kita tidak bisa menyelesaikan seluruh masalah. Tapi, satu hal yang pasti kami akan katakan, yang benar adalah benar, yang salah adalah salah, dan jangan dicampur adukkan," sambungnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan jika penyimpangan ditoleransi maka tidak ada lagi kewibawaan di hadapan masyarakat. Ia tak ingin penyimpangan dilakukan menjelang Pemilu 2024.
"Penyimpangan itu kalau ditoleransi sedikit penyimpangan toleransi dia akan melebar, melebar, melebar terlalu jauh maka yang pegang kemenangan tidak punya kewibawaan untuk mengembalikan lagi," katanya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya