Kronologi Pengakuan Ketua BEM FBS Unesa yang Alami Pelecehan Seksual di Kampus
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Nurlayla Ratri
14 - Nov - 2023, 02:03
JATIMTIMES - Baru-baru ini beredar viral curahan korban pelecehan seksual di medsos platform Instagram. Di mana pelecehan seksual tersebut dialami oleh mahasiswa yang menjabat sebagai Ketua BEM Fakultas dan Seni (FBS) Universitas Surabaya (Unesa) Dhebby Silvia Putri.
Melalui akun Instagramnya @dhebbysilvia, ia menceritakan kronologi kejadian pelecehan seksual tersebut.
Baca Juga : Akui Jadi Korban Pelecehan Seksual, Ketua BEM FBS Unesa sampai Depresi
"It's time to speak up. Pada 20 Agustus 2023, saya Dhebby mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2020 di depan gedung rektorat saat mengawasi Mahasiswa Baru 2023 simulasi PKKMB 2023," awal cerita Dhebby.
Lantas ia menceritakan bahwa awalnya Dhebby bersama dengan anggota BEM FBS Unesa lainnya tengah menemani mahasiswa baru simulasi PKKMB. Kemudian beberapa teman-temannya melaksanakan salat. Ia tidak ikut lantaran sedang halangan.
"Saya bersama dengan teman-teman Ketua BEM selingkung fakultas lainnya berkumpul di sekitaran tangga dekat lapangan, kami mengobrol sekaligus memantau mahasiswa baru dari masing-masing fakultas," ujarnya, dikutip Senin (13/11/2023).
Kemudian, Dhebby mengaku jika pelaku pelecehan seksual datang dengan segerombol mahasiswa teknik dan menyalami semua orang yang ada di sana kecuali dirinya.
"Dan pelaku hanya menatap saya. Pada saat itu posisi badan saya menghadap lapangan kemudian beliau membalikkan diri, menghadap ke lapangan dan menempelkan seluruh tubuhnya ke tubuh saya, menyender dan bertumpu kepada saya," ujar Dhebby.
"Saya terjepit dan seluruh tubuh saya mengenai tubuh pelaku. Saya mencoba untuk menggeser tubuh saya namun kesulitan karena beliau bertubuh besar. Saya mencoba untuk mendorong beliau tetapi juga tidak bisa. Sampai pada akhirnya beliau berdiri tegak dan menertawakan saya, beliau mengakatakan 'oh ada orang disini?'," sambungnya.
Menurut Dhebby, perlakuan pelaku kepada dirinya itu dilakukan di depan umum, di hadapan banyak laki-laki. Dan pada saat itu posisi para ketua BEM fakultas dan pelaku berada di depan maba.
"Perempuan di sana hanya ada saya sendirian. Karena memang, saya Ketua BEM (fakultas) perempuan satu-satunya, posisi teman-teman perempuan biro saya sholat dan belum kembali," ujarnya.
"Saat itu saya merapikan pakaian saya karena lecak bekas disender oleh pelaku. Kata yang bisa saya ucapkan hanyalah 'apa sih maksud lu?'...