Pernyataan Megawati Soal Kecurangan Pemilu Terjadi Lagi Jadi Sorotan
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
A Yahya
13 - Nov - 2023, 07:38
JATIMTIMES - Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akhirnya angkat bicara soal polemik kondisi Mahkamah Konstitusi (MK) yang ramai akhir-akhir ini. Presiden kelima RI tersebut meminta agar masyarakat tidak membiarkan kecurangan Pemilu terjadi lagi.
"Rakyat jangan diintimidasi seperti dulu lagi. Jangan biarkan kecurangan Pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi. Gunakan hak pilihmu dengan hati Nurani," pesan Megawati, dikutip akun YouTube PDIP, Senin (12/11/2023).
Baca Juga : Jaga Kamtibmas Kondusif dan Sukseskan Pemilu, Bupati Jember Instruksikan Pembentukan Pos Kamling
Lantas kalimat 'jangan biarkan kecurangan pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi' yang diungkapkan Megawati itu pun menjadi sorotan. Banyak netizen yang menafsirkan bahwa kecurangan pemilu berarti sudah pernah terjadi. Sebab muncul kata 'lagi' dalam pernyataannya.
Hingga Senin (12/11/2023), kata kunci "Bu Mega" pun menjadi trending di X (Twitter). Sejumlah 1,9 ribu pesan membahas soal pernyataan Megawati itu.
"'lagi' whaaaatt ? Berarti kemarin ?," @RmHartoko*****.
"Kalau yang kemarin khilaf karena sekongkol, sekarang kan berlawanan hehehe, ngaku juga akhirnya," @rudi****.
"Kata kuncinya ????," @Bang******.
"Ohhh jadi kemaren itu curang buuu gitu ohhh," @bla*****.
Usut punya usut sebelum mengeluarkan pernyataan yang menjadi sorotan itu, Megawati membahas soal kecurangan di era sebelum reformasi. Sehingga diduga banyak netizen yang salah tafsir soal jangan ada kecurangan pemilu lagi. Diduga yang dimaksud Megawati adalah kecurangan saat sebelum reformasi.
"Perlawanan terhadap watak dan kultur pemerintahan yang pada waktu itu memang sangat otoriter. Dalam kultur dan sangat sentralistik ini lahirlah nepotisme, kolusi dan korupsi," ujar dia.
Kondisi pemerintahan yang demikian itulah yang kemudian mendorong lahirnya reformasi. Semangat reformasi yang berkobar-kobar itu menggerakkan rakyat hingga masuklah zaman demokrasi.
Perjalanan tersebut juga bukan sebuah proses yang mudah, karena diwarnai pengorbanan rakyat dan mahasiswa...