Warga Ingin Lepas dari Jeratan Bank Titil, Minta Dewan Jatim Beri Pelatihan Ekonomi Kreatif bagi Emak-Emak
Reporter
Moh. Ali Mahrus
Editor
A Yahya
06 - Nov - 2023, 01:42
JATIMTIMES - Acara Workshop yang menghadirkan anggota Komisi C DPRD Jember, sekaligus anggota Banggar (Badan Anggaran) H. Rofiq SH. MH, dengan tema Dinamika Hubungan Sosial Masyarakat pada tahun Politik, pada Minggu (5/11/2023), bersama ratusan
Warga Gebang Patrang Jember tak menyia-nyiakan momentum workshop bersama anggota dewan untuk menyampaikan aspirasi. Warga minta supaya diberi pelatihan yang berbasis ekonomi kreatif dan ekonomi kerakyatan dalam workshop Dinamika Hubungan Sosial Masyarakat pada tahun Politik yang menghadirkan anggota Komisi C DPRD Jember, sekaligus anggota Banggar (Badan Anggaran) H. Rofiq SH. MH.
Baca Juga : 5 Lagu Padi Reborn Ini Bikin Sedih, Cocok Temani Kegalauanmu
Aspirasi tersebut disampaikan oleh Ikhsan, ketua RW 21 Gebang, kepada politisi PPP ini. Ikhsan berharap agar pemerintah memberikan bantuan stimulan kepada kelompok emak-emak, dengan memberikan pelatihan yang berbasis ekonomi kreatif dan ekonomi kerakyatan.
Dimana, hampir 90 persen perempuan di wilayahnya, selama ini banyak yang tidak memiliki kegiatan, dan hanya menjadi ibu rumah tangga biasa, yang ujung-ujungnya menjadi konsumen Bank Titik (bank harian).
"Di depan bapak anggota DPRD, kami menyampaikan keinginan warga kami, terutama dari kaum ibu-ibu, agar pemerintah memberikan pelatihan ekonomi kreatif berbasis ekonomi kerakyatan, tentunya juga bantuan stimulan, karena banyak warga kami dari kaum emak-enak yang tidak memiliki kegiatan, mereka selama ini hanya bergantung kepada bank titil alias bank harian," ujar Ikhsan.
Tidak hanya menyampaikan aspirasi, bahkan dalam kesempatan tersebut, Ikhsan juga menyodorkan proposal tentang bagaimana ekonomi kreatif berbasis ekonomi kerakyatan tersebut yang akan dilakukan oleh warganya.
Berbeda dengan Ikhsan, Amin salah satu warga Lingkungan Kedawung Gebang, menyampaikan, bahwa wilayah Gebang yang identik dengan geografis tanahnya berbentuk lereng, sering kali menjadi "tempat" bermuaranya sampah-sampah yang selama ini dibuang secara sembarangan oleh warga.
Baca Juga : Baca Selengkapnya