Gus Baha: Suka Jajan Termasuk Sedekah
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Nurlayla Ratri
11 - Oct - 2023, 02:44
JATIMTIMES - Sedekah menjadi salah satu ibadah yang bernilai pahala besar dan tercatat dalam Al-Qur'an. Sedekah juga menjadi bagian untuk berderma kepada sesama terlebih bagi orang yang membutuhkan.
Sehingga secara esensi, sedekah mencakup hubungan vertikal dan horizontal karena berhubungan dengan muamalah ma'allah dan juga muamalah ma'annas.
Baca Juga : 3 Cara Agar Anak yang Durhaka Dimaafkan Orang Tua
Sehubungan dengan amalan ini, beberapa ayat Al-Qur'an mengagungkan keutamaan sedekah. Sedekah disebutkan menjadi amalan yang diganjar pahala berlipat ganda, serta menjadi salah satu cara untuk bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT.
Di antara ayat yang menjelaskan pahala sedekah adalah Al-Qur'an surat Al Hadid ayat 18, Allah SWT berfirman tentang balasan orang yang bersedekah.
اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ - ١٨
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia." (QS Al Hadid ayat 18).
Lantas bentuk sedekah itu sangat beragam. Bahkan, jika seseorang itu suka jajan, itu pun termasuk sedekah. Hal itu seperti diungkapkan KH Bahauddin Nur Salim atau yang akrab disapa Gus Baha.
Menurut Gus Baha, tidak sedekah namun suka jajan itu sudah masuk kategori sedekah. Karena kata ulama asal Rembang tersebut, memberi keuntungan penjual 200 perak saja itu lebih sopan daripada memberinya uang cuma-cuma.
"Penjualnya senang, dagangannya laris dan dia tidak tersinggung. Daripada sedekah 2.000 penerima sedekah ada potensi tersinggung," jelasnya.
Pengasuh ponpes Tahfidzul Quran di Rembang itu menyebut sedekah merupakan upaya pengabadian harta. Bahwa apa yang disedekahkan itulah yang abadi.
"Misalnya, dia (pengusaha) punya uang 1 Miliar, karena dia spekulan atau pedagang rawan bangkrut, disedekahkan ke masjid 50 juta. Ya itu yang abadi. Jadi kalau suatu saat bangkrut, dia masih punya uang 50 juta di akhirat," jelas Gus Baha.
"Jadi, Nabi mengajari sedekah itu apa? Ya sedekah itu pengabadian uang. Kalau kita kan nggak. Sedekah itu nguras uang. Itu pikiran setan, ndak pikiran orang Islam. Itu cara berpikir setan, bukan cara berpikir umat Islam," sambungnya...