Festival Sekarbanjar Lesbumi NU Kota Malang: Menggali Asal-Usul dalam Tawasul Rasul
Reporter
Andini Dwi Sekartanti
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
07 - Oct - 2023, 02:43
JATIMTIMES - Dusun Genting RW 07, Merjosari, Kota Malang menjadi saksi digelarnya Festival Sekarbanjar Lesbumi NU Kota Malang, sebuah perayaan yang merangkum kekayaan budaya dan keberagaman Indonesia.
Acara yang berlangsung mulai 6-8 Oktober 2023 ini diselenggarakan oleh Lesbumi NU Kota Malang dan disambut meriah oleh warga setempat. Acara ini juga mendatangkan Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc. selaku Wakil Gubernur Jawa Timur dan pemerintah setempat lainnya.
Baca Juga : Agoes Machmoedi Ditunjuk sebagai Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu
Festival dimulai dengan hari Jumat yang penuh semangat, diisi dengan acara pembukaan yang meriah dan merangkai aktivitas pasar rakyat, pameran pusaka, dan seni rupa yang memukau. Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat menyaksikan kirab gunungan jeruk dan tumpeng yang indah, serta kirab pusaka desa dan pusaka Lesbumi NU Kota Malang yang membangkitkan nostalgia sejarah.
Pada acara pembukaan, Drs. Alie Mulyanto selaku Staf Ahli Pembangunan, Kesejahteraan Rakyat dan Sumber Daya Manusia, mewakili Pj Wali Kota Malang yang berhalangan hadir mengungkapkan bahwa, “10 tahun kebelakang, masyarakat sini Alhamdulillah ekonominya meningkat berkat jeruk. Mudah-mudahan terus berkembang.”
Dalam sambutannya di festival ini, Alie mengajak semua orang untuk bersatu demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dengan penuh semangat, Alie menekankan pentingnya kerjasama antara masyarakat dan aparat untuk mencapai tujuan bersama.
Sebagai penanda dibukanya rangkaian festival ini, dilakukan penabuhan rebana dan penyerahan keris pusaka oleh Emil Dardak.
(Foto: Penabuhan rebana sebagai tanda dibukanya Festival Sekarbanjar Lesbumi NU)
(Foto: Penyerahan keris oleh Emil Dardak)
Dalam wawancara dengan Emil Dardak, ia dengan tegas menyuarakan pentingnya pelestarian budaya di Jawa Timur, khususnya di Kota Malang. Menurutnya, NU memiliki jejaring yang luar biasa, menjadikannya sangat efektif dalam mempertahankan dan mengembangkan warisan budaya lokal.
Setelah acara pembukaan, dilanjut dengan kirab gunungan jeruk dan tumpeng yang melambangkan keberlimpahan hasil bumi dan kebahagiaan.