Membanggakan, Mahasiswa Unisma Jadi Winner Puteri Duta Pustaka Jawa Timur 2023
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Nurlayla Ratri
14 - Sep - 2023, 03:04
JATIMTIMES - Choirun Izag, Mahasiswi Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Malang (PBSI FKIP Unisma), menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Duta Pustaka Jawa Timur. Mahasiswi asal Pujiharjo, Tirtoyudo, Kabupaten Malang ini dinobatkan sebagai Winner Puteri Duta Pustaka Jawa Timur 2023.
Duta Pustaka Jawa Timur sendiri merupakan ajang pemilihan agent yang memiliki tugas dalam hal literasi, arsip, dan pelestarian naskah kuno. Ajang ini diselenggarakan oleh Zain Halik, pendiri OneStarManagement.
Baca Juga : Lewat Gerakan Ini, Mahasiswa Unikama Berperan Aktif dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa SDN 2 Taji Sekolah
"Sebagai calon guru atau pendidik muda, saya menemukan kendala-kendala dalam hal literasi. Saya kemudian mencari wadah untuk mengembangkan literasi dan kebetulan ada ajang ini, akhirnya saya ikut," jelasnya ketika diwawancarai (12/9/2023).
Sebelum menjadi juara, Choirun Izag harus melalui beberapa proses atau tahapan dalam pemilihan. Dimulai dari seleksi berkas dan essai dengan tema "Inovasi dalam Pengembangan Pustaka di Jawa Timur".
Di sini, karya yang diusungnya berjudul "Inovasi Gelar Wicara dan Rumah Pustaka untuk Jawa Timur ". Dari 108 peserta yang mengikuti ajang tersebut, hasil seleksi kemudian menyisakan 75 peserta, salah satunya adalah Runi, sapaan akrab Choirun Izag.
Selanjutnya pada 13 Agustus 2023, Runi mengikuti seleksi ke 2. Dalam tahap ini terdapat beberapa tes, seperti interview, FGD (forum grup discuss) dan tes pemaparan advokasi.
Dalam tes interview, kita ditanyai tentang personality, bagaimana berorganisasi dan pengalaman lainnya. Di FGD kita diberikan kasus untuk bagaimana mencari sebuah solusi atau penyelesaian.
Kemudian pada pemaparan advokasi, ia diminta untuk memberikan paparan advokasi. Dalam hal ini, Runi membawakan judul Rumah Pustaka dan juga sebuah Galeri Wicara. Advokasi ini sudah berjalan dan menekankan bahwasanya membaca bukanlah hal membosankan.
"Karena saya juga punya pesera didik, jadi membiasakan untuk membaca. Membaca minimal 10 menit setiap harinya. Juga ada kunjungan kantor perpustakaan, lalu juga ada inovasi-inovasi baru untuk menyamakan dengan media pembelajaran, seperti ada buletin dan ada template, mading ataupun bacaan-bacaan," paparnya.
Selain itu, bukan hanya melalui membaca buku untuk mengembangkan literasi...