Aborsi Meningkat di Sejumlah Bagian AS, Ada Kaitannya dengan Janji Joe Biden?
Reporter
Mutmainah, Ghiska Ayu
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
12 - Sep - 2023, 11:56
JATIMTIMES - Jumlah aborsi di Amerika Serikat meningkat tajam di sebagian besar negara bagian yang berbatasan dengan negara yang menentangnya. Peningkatan ini sangat signifikan di negara-negara yang berbatasan dengan negara-negara lain yang memberlakukan larangan, sehingga menunjukkan meluasnya perjalanan untuk mendapatkan perawatan.
Institut Guttmacher, sebuah organisasi penelitian yang fokus pada kesehatan seksual dan reproduksi dan mendukung hak aborsi, baru-baru ini merilis dashboard yang memperkirakan jumlah aborsi yang dilakukan di Amerika Serikat setiap bulan. Perkiraan ini didasarkan pada survei yang dilakukan secara teratur terhadap sejumlah penyedia layanan aborsi dan diaplikasikan ke tingkat negara bagian dengan menggunakan model yang mempertimbangkan sejarah tren aborsi.
Baca Juga : BEM Polinema Tolak Politik Identitas dalam Pemilu 2024
Dilansir dari CNN Internasional pada Selasa, (12/9/2023) dalam temuan terbaru membandingkan jumlah aborsi yang dilakukan pada paruh pertama tahun 2023 dengan periode yang sama pada tahun 2020. Beberapa negara bagian yang memiliki peningkatan tertinggi adalah New Mexico dan Wyoming, dengan lebih dari tiga kali lipat aborsi yang dilakukan pada paruh pertama tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2020. Jumlah aborsi juga meningkat lebih dari dua kali lipat di Kansas dan South Carolina dalam periode yang sama.
Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa jumlah aborsi di negara-negara bagian di mana aborsi tetap sah pada paruh pertama tahun 2023 lebih banyak dibandingkan dengan jumlah aborsi di seluruh negeri selama enam bulan pada tahun 2020, meningkat dari sekitar 465.000 menjadi hampir 511.000.
Namun, perlu dicatat bahwa data baru ini menggunakan model dengan tingkat kesalahan yang lebih besar daripada data sebelumnya, sehingga membuat perkiraan nasional menjadi kurang pasti. Perkiraan ini hanya mencakup aborsi yang dilakukan di fasilitas perawatan kesehatan resmi, termasuk klinik konvensional dan telehealth. Data ini tidak mencakup aborsi yang dilakukan secara mandiri, seperti aborsi obat yang diberikan melalui telehealth.
Menurut Caitlin Myers, seorang profesor ekonomi, peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh orang-orang yang bepergian dari negara-negara bagian yang melarang aborsi untuk mencari perawatan di tempat lain. Hal ini juga dipengaruhi oleh ketersediaan telehealth yang semakin mudah diakses oleh individu...