BEM Polinema Tolak Politik Identitas dalam Pemilu 2024
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
A Yahya
12 - Sep - 2023, 02:50
JATIMTIMES - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Malang (Polinema) secara tegas menolak segala bentuk politik identitas oleh seluruh kandidat Calon Presiden RI dan Calon Wakil Presiden RI di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Menteri Kajian Strategis BEM Polinema Bagus Tejo Waluyo menyampaikan, bahwa pernyataan tersebut merupakan respons tegas dari BEM Polinema dalam melihat perkembangan media sosial dan informasi yang berkembang secara cepat.
Baca Juga : DPR Soal Pendaftaran Capres Dimajukan: Kita Lagi Nunggu Surat Resmi
Terutama penyebaran informasi hoax atau bohong serta upaya-upaya dari orang-orang tidak bertanggung jawab yang berusaha mengadudomba antar masyarakat.
"Jadi kami sangat menghindari atau mengkritisi ketika dari rekan-rekan yang berpolitik baik dari eksekutif, lesgislatif, itu kami menolak dengan keras politik identitas," ungkap Bagus.
Menurutnya, dengan upaya-upaya tersebut menyebabkan terjadinya polarisasi atau terbaginya pandangan masyarakat kepada pihak-pihak yang berkuasa hingga menunjukkan rasa kebencian. Hal itu membuat terganggunya stabilitas pemerintahan maupun politik yang dapat berdampak pada ketentraman masyarakat Indonesia.
Mahasiswa semester lima Jurusan Teknologi Informasi Polinema ini menegaskan, bahwa mahasiswa yang merupakan pemilih dari kalangan pemuda juga menolak dan mengecam secara keras jika ada upaya-upaya dari orang yang tidak bertanggung jawab menabrakkan dengan elemen masyarakat. "Kami juga menolak keras jika kami ditabrakkan antar elemen masyarakat, kami menolak disitu," kata Bagus.
Pemuda asal Turen, Kabupaten Malang ini juga meminta kepada masing-masing penyelenggara Pemilu, baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ditingkat pusat hingga daerah untuk menjalankan fungsinya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
"Kami juga meminta KPU, Bawaslu dan instansi pemerintah independen, sehingga di sini kita bisa menilai (kandidat calon pejabat eksekutif dan legislatif) dengan baik," ujar Bagus.
Pihaknya mengatakan, KPU mulai dari tingkat pusat hingga daerah harus terus melakukan fungsinya dalam mensosialisasikan beragam hal yang berkaitan dengan Pemilu. Mulai dari jumlah partai politik (parpol) yang menjadi peserta Pemilu sampai teknis pelaksanaan Pemilu...