Fenomena Crazy Rich, Menko Muhadjir: Hati-hati Praktik Money Laundry!
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
13 - Aug - 2023, 01:52
JATIMTIMES - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia (RI) Muhadjir Effendy, meminta kepada pelaku usaha untuk lebih berhati-hati terhadap praktik money laundry alias pencucian uang.
Menurutnya, saat ini banyak koruptor yang mencari pengusaha untuk dijadikan sarana pencucian uang. Pernyataan tersebut disampaikan Muhadjir saat menghadiri agenda peresmian Klinik Usaha Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) di Malang Raya, Sabtu (12/8/2023).
Baca Juga : BPJS Kesehatan Jalin Sinergi Bersama Komunitas se-Malang Raya
"Nanti hati-hati ya ibu-ibu ya, saya ingatkan, kalau ada orang kemudian mau titip modal, itu hati-hati. Jangan sembarangan diterima," tegasnya.
Alasannya, diterangkan Muhadjir, uang yang hendak diperuntukkan sebagai modal tersebut bisa saja merupakan praktik pencucian uang. Sebab berasal dari hasil korupsi.
"Sekarang banyak orang yang cari pengusaha untuk dititipi uang, modal, banyak yang hasil korupsi untuk program money laundry, jadi hati-hati," ungkapnya.
Muhadjir menambahkan, biasanya modus yang digunakan oleh para koruptor untuk melakukan pencucian uang adalah memberikan bantuan modal dengan bunga rendah. "Jadi kalau tiba-tiba ada orang, apalagi mengasih bunga 'udah ini saya kasih uang sekian ratus miliar bunganya cukup 0,1 persen saja'. Jangan diterima," ujarnya.
Jika sampai uang hasil korupsi tersebut diterima oleh para pengusaha, maka akan beresiko. Diantaranya berpotensi turut terjerat kasus hukum.
"Nanti kalau kemudian ketahuan itu hasil korupsi, nanti ibu kena, maka ibu akan jadi (terjerat kasus hukum, red) juga, karena itu hati-hati," imbuhnya.
Muhadjir mengimbau, masyarakat tidak perlu tergiur untuk mengikuti fenomena yang saat ini sedang booming. Yakni menjadi crazy rich. Sebab, jika modal usaha yang diterima ternyata hasil pencucian uang, maka beresiko terjerumus dalam kasus hukum.
Baca Juga : Baca Selengkapnya