Presiden Laskar Shalawat Nusantara, Gus Fawait: Kolaborasi Jokowi-Prabowo Wujud Patriotisme Sejati Masa Kini
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Dede Nana
09 - Aug - 2023, 09:54
JATIMTIMES - Pilpres 2019 dinilai sebagai kompetisi politik yang sangat keras. Saat itu rakyat seperti terbelah antara pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Bahkan ada istilah Cebong dan Kampret untuk mengidentifikasi masing-masing pendukung capres.
Baca Juga : Keliling Surabaya, Bangkalan, hingga Jombang, PKS Jatim Ziarahi Makam Para Muassis NU
Namun, pasca pilpres ternyata Jokowi dan Prabowo bisa berkolaborasi dalam satu pemerintahan dengan kesediaan Prabowo menjadi pembantu presiden di kabinet sebagai Menteri Pertahanan.
Langkah Prabowo mendukung pemerintahan itu pun diikuti para pendukungnya.
"Kolaborasi Jokowi - Prabowo wujud patriotisme sejati masa kini. Dengan kolaborasi itu Indonesia bisa lebih cepat keluar dari krisis karena pandemi COVID. Ekonomi pun terus tumbuh," kata Presiden Laskar Shalawat Nusantara (LSN) Gus Muhammad Fawait.
Gus Fawait mengungkapkan kolaborasi Jokowi - Prabowo mengguncang dunia. Sebab di negara maju yang ditahbiskan kiblatnya demokrasi, tapi persaingan antar capres terus berlanjut. Bagaimana Joe Biden masih berseteru dengan Donald Trump.
Kolaborasi Presiden Jokowi - Menhan Prabowo pun tampaknya akan berlanjut di pesta demokrasi 2024. Hal itu terlihat dari restu Jokowi yang mengarah ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Tanda-tanda restu Jokowi yang mengarah ke Pak Prabowo adalah gelombang besar yang alami demi kepentingan bangsa dan negara," ujar Ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Jatim tersebut.
Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif versi Forkom Jurnalis Nahdliyin ini mengatakan, kolaborasi Jokowi dan Prabowo ditangkap oleh para pendukung masing-masing.
Baca Juga : Viral Bupati Banyumas Tanya Pilihan Presiden, Jawaban 3 Mahasiswa Ini Mengejutkan
Tak heran jika akhirnya banyak pendukung Jokowi yang menyatakan dukungan ke Prabowo pada Pilpres 2024.
Gus Fawait mengakui kemesraan antara Jokowi - Prabowo yang menurun ke masing-masing pendukung tidak disukai oleh sejumlah pihak...