Patih Djojodigdo, Putra Kulonprogo yang Tampil Gagah Sebagai Bapak Pembangunan Blitar
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Dede Nana
08 - Aug - 2023, 08:04
JATIMTIMES - Peringatan Hari Jadi ke-699 Blitar yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Blitar berlangsung sukses dan meriah. Puncak dari agenda ini adalah Pisowanan Agung yang digelar di Pendapa Agung Ronggo Hadi Negoro, Sabtu (5/8/2023).
Pisowanan Agung peringatan Hari Jadi ke-699 Blitar ini dirangkai dengan beberapa kegiatan. Salah satunya pemberian penghargaan Achievement Award Blitar Land of Kings kepada tokoh-tokoh berpengaruh dari Blitar.
Baca Juga : Kejari Kota Malang Cek Revitalisasi Alun-alun Tugu: Progres Pembangunan Sangat Bagus
Salah satu tokoh yang menerima penghargaan ini adalah Raden Ngabehi Bawadiman Djojodigdo, patih Kabupaten Blitar yang hidup di pertengahan abad ke-18 hingga awal abad ke-19. Penghargaan Achievement Award Blitar Land of Kings ini adalah pertama kalinya di Kabupaten Blitar.
Penghargaan ini sangat pantas diterima oleh Djojodigdo. Kiprahnya sebagai patih Kabupaten Blitar memang benar-benar meninggalkan warisan pembangunan yang luar biasa untuk Bumi Penataran. Bersama dengan Bupati kedua Blitar KPH Warsoekoesoemo, Djojodigdo berhasil meletakkan dasar-dasar pembangunan infrastruktur di Blitar yang bisa disaksikan oleh generasi hari ini. Jembatan, jalan-jalan protokol, dan bangunan-bangunan kolonial banyak dibangun pada era Bupati Warsoekoesoemo-Patih Djojodigdo. Jabatan patih pada waktu itu adalah administratur tertinggi dibawah bupati.
Raden Ngabehi Bawadiman Djojodigdo lahir pada 29 Juli 1827 di tengah-tengah meletusnya Perang Jawa yang dipimpin Pangeran Diponegoro. Diperkirakan Djojodigdo lahir di Kabupaten Kulonprogo. Ia merupakan putra dari Raden Tumenggung Kartodiwirjo dan cucu Raden Tumenggung Kartoprodjo, Bupati Kulonprogo. Djojodigdo juga adalah menantu dari Raden Mas Ngabehi Pringgodigdo, Bupati Berbek yang wafat pada tahun 1866 dan dimakamkan di Setono Gedong Kota Kediri.
Dari beberapa sumber disebutkan, Raden Tumenggung Kartodiwirjo ayah Djojodigdo merupakan simpatisan Pangeran Diponegoro. Saat meletus Perang Jawa , Kartodiwirjo yang saat itu menjabat bupati Kulonprogo memberikan dukungan kepada sang pangeran. Keputusan ini berdampak terhadap berkahirnya karier pemerintahan Kartodiwirjo sebagai bupati Kulonprogo. Setelah Perang Jawa berakhir dengan tertangkapnya Diponegoro pada 1830, Kartodiwirjo ikut jadi target orang yang diburu Belanda...