Ronggo Hadi Negoro: Bupati Pertama Blitar Pilihan Hindia Belanda
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Nurlayla Ratri
05 - Aug - 2023, 05:16
JATIMTIMES- Berakhirnya Perang Diponegoro menjadi episode baru bagi perjalanan Blitar, salah satu daerah kekuasaan Keraton Kasunanan Suakarta di Jawa Timur. Pemerintah Hindia Belanda mengambil alih Blitar sebagai bagian dari wilayahnya. Seorang putra dari Surakarta bernama Ronggo Hadi Negoro, ditunjuk pemerintah kolonial sebagai bupati pertama untuk Kabupaten Blitar.
Ya, jika mendengar nama Ronggo Hadi Negoro, orang Blitar masa kini cenderung lebih mengetahui nama itu adalah nama pendapa milik Pemerintah Kabupaten Blitar. Pendapa Ronggo Hadi Negoro, selain sebagi tempat untuk menjamu tamu dan kegiatan bupati, juga difungsikan sebagai rumah dinas Bupati Blitar.
Baca Juga : Meriahkan Bulan Suro, Kampung Budaya Polowijen Gelar Festival Topeng Malang 2023
Jika melihat sejarah, nama pendapa itu sejatinya diambilkan dari nama tokoh yang kemudian menciptakan tatanan fondasi untuk pemerintahan Kabupaten Blitar yang bisa kita saksikan hari ini. Dia adalah Raden Tumenggung Adipati Ronggo Hadi Negoro.
Berdasarkan catatan sejarah, Kabupaten Blitar baru terbentuk pada tahun 1830 pasca Perang Diponegoro. Pada waktu itu Hindia Belanda sedang melakukan penataan dengan adanya residen baru. Belanda kemudian menggabungkan dua kabupaten yakni Kabupaten Sarengat dan Kabupaten Hantang menjadi satu kabupaten yakni Kabupaten Blitar. Pemerintah Hindia Belanda kemudian menunjuk seorang dari Surakarta bernama Ronggo Hadi Negoro untuk memimpin Kabupaten Blitar.
Dikutip dari buku Wong Blitar karya Herry Setyabudi, sebelum 1830, Blitar sebenarnya sudah memiliki struktur pemerintahan, namun bentuknya masih tradisional dan pemimpin daerahnya hanya bergelar Panji. Tradisi kebangsawanan daerah di Blitar pada masa itu juga sangat lemah, hingga Belanda leluasa membentuk kelompok elite pribumi baru yang sesuai dengan seleranya.
Bupati muda (onder-regent) Blitar pertama bernama Mas Bei Partowijoyo, hanyalah anak seorang bekel di Surakarta. Di masa-masa ini, Blitar adalah daerah yang terisolasi dan terbelakang dalam perkembangan kolonisasi wilayah pedalaman Jawa.
Mendobrak tradisi, Ronggo Hadi Negoro pantas disebut sebagai pioner dan jadi orang paling berpengaruh di Kabupaten Bitar pada akhir abad ke-18. Sebagai bupati, Ronggo Hadi Negoro sanggup menjembatani dua kepentingan yakni, kebutuhan finansial kerabat Keraton Surakarta sekaligus kepentingan kaum pemodal dari Eropa...