Pamerkan Produknya di Pemeran Temu Inklusi Nasional Situbondo, Migrant CARE Suarakan Hak Buruh Migran
Reporter
Wisnu Bangun Saputro
Editor
Dede Nana
01 - Aug - 2023, 02:22
JATIMTIMES - Sebanyak 55 stand usaha mikro kecil menengah (UMKM) mempromosikan produknya dalam pameran temu inklusi nasional ke-5 di Ponpes Salafiyah Safi'yah Sukorejo, Kabupaten Situbondo mulai 30 Juli 2023 hingga 2 Agustus 2023 mendatang.
Dari puluhan stand dan ratusan produk yang dijajakan dalam pameran tersebut terdapat satu stand yang menarik perhatian yaitu Koperasi Produsen Bakti Migran Bersinar. Koperasi yang seluruh anggotanya merupakan purna Pekerja Migran Indonesia atau PMI di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Baca Juga : Puncak Peringatan Hari Anak Nasional 2023 Kota Malang Berlangsung Semarak
Koperasi produsen merupakan satu-satunya koperasi di Indonesia yang beranggotakan pekerja migran dan semua anggotanya tergabung dalam organisasi Desa Peduli Buruh Migran (DESBUMI) yang merupakan kelompok dampingan Migrant CARE.
"Produk yang dipamerkan merupakan karya anggota DESBUMI yang kemudian dimasukan ke koperasi untuk dipasarkan. Modal sendiri, buat sendiri, kami para purna pekerja migran menginginkan kemandirian ekonomi," Jelas Lisa, Ketua DESBUMUI Ambulu, Kabupaten Jember.
Lisa mengungkapkan Migrant CARE adalah organisasi masyarakat sipil yang didirikan 2004 dan bekerja untuk mengadvokasi, mendukung, dan memberdayakan pekerja migran dan keluarga pekerja migran.
"Kegiatan organisasi meliputi konseling, konsultasi, advokasi, penelitian, dan pendidikan, dan bertujuan untuk memberdayakan pekerja migran," ungkapnya.
Lebih lanjut, Lisa menjelaskan dalam program Inklusi, Migrant CARE melakukan penguatan komunitas pekerja migran perempuan Indonesia untuk memperoleh manfaat yang adil, aman, dan produktif dari pekerjaan dan penghidupan serta jaminan kesehatan di era pemulihan ekonomi Indonesia.
"Tujuannya agar komunitas Pekerja Migran Indonesia dan kelompok marginal lainnya memperoleh manfaat yang adil, setara, produktif, dan berkelanjutan dari pekerjaan yang layak dan aman, serta memastikan akses mereka ke perlindungan sosial (termasuk jaminan sosial ketenagakerjaan dan asuransi kesehatan), dan untuk mendapatkan layanan migrasi yang aman dan berkualitas melalui tata kelola penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia yang inklusif dan berkeadilan gender," jelasnya...