LDA Keraton Surakarta Kukuhkan Pertapaan Panembahan Senopati di Blitar sebagai Situs Cagar Budaya
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
28 - Jul - 2023, 02:50
JATIMTIMES - Semangat masyarakat Kabupaten Blitar dalam gerakan nguri-uri budaya mendapat apresiasi. Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memberikan pengukuhan Watu Gilang/Watu Atos di Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro sebagai situs cagar budaya.
Pengukuhan Watu Gilang/Watu Atos di Desa Minggirsari ini dilaksanakan bertepatan dengan acara Asmaranala Kali Brantas pada Sabtu 22 Juli 2023 kemarin. Dalam pengukuhan ini dibacakan surat pengagengan yang ditandatangani Ketua LDA GKR Koes Murtiyah Wandansari (Gusti Moeng).
Baca Juga : Boyongan Pedagang Pasar Loak, DPRD Kota Blitar Minta Pemkot Bantu Akomodasi
Watu Atos/Watu Gilang di Desa Minggirsari ditetapkan LDA Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sebagai situs cagar budaya. Penetapan ini dilakukan setelah dilakukan kajian oleh LDA, Watu Gilang/Watu Atos dipastikan memiliki keterkaitan dengan sejarah Kesultanan Mataram dan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
“Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat hanerangaken bilih patilasanipun Panembahan Senopati Mataram Watu Atos/Gilang sarta patilasanipun Mbah Onggo wonten ing dusun Minggirsari , kecamatan Kanigoro, kabupaten Blitar taksih hanggadahi sesambetan kaliyan Karaton Surakarta Hadiningrat minangka kalanjenganipun saking Karaton Mataram,” jelas Ketua LDA Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Koes Murtiyah Wandansari dikutip dari Surat Keterangan Pengagengan LDA untuk Situs Watu Gilang/Watu Atos.
LDA Keraton Surakarta menegaskan Situs Watu Gilang/Watu Atos di Desa Minggirsari menyimpan sejarah yang luar biasa. Situs ini memiliki kisah yang memiliki kaitan erat dengan Panembahan Senopati dan sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Islam. Sejarah situs ini berawal dari kisah Sunan Giri Prapen yang meramalkan akan muncul kerajaan di Jawa yang lebih besar dari Kesultanan Pajang. Ki Gede Mataram (Ki Ageng Pamanahan) selaku santri dari Sunan Kalijaga melaporkan ramalan tersebut kepada gurunya.
Sunan Kalijaga kemudian menyuruh Ki Gede Mataram untuk bertapa brata menggapai wahyu di Kembang Semampir...