2 dari 6 Profesor Baru UB Fokus pada Energi Terbarukan: Produksi Biodisel dengan Manfaatkan Tanaman
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Dede Nana
24 - Jul - 2023, 02:11
JATIMTIMES - Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan enam guru besar baru dengan berbagai jenis bidang keilmuan. Inovasi-inovasi terbarukan dihasilkan melalui pemikiran hingga penelitian yang dilakukan para guru besar tersebut.
Enam guru besar tersebut yakni, Prof Bambang Dwi Argo, Prof Setyo Widagdo, Prof Sukarmi, Prof Muchamad Ali Safa'at dan Prof Nurkholis dan Prof Bambang Susilo. Pengukuhan berlangsung pada 22-23 Juli 2023.
Baca Juga : Asmaranala Kali Brantas, Desa Minggirsari Blitar Ajak Indonesia Berpesta Budaya
Dari enam guru besar baru yang dikukuhkan itu, dua guru besar yakni Prof Bambang Dwi Argo dan Prof Bambang Susilo fokus pada penelitian bidang yang terkait pembaharuan energi dengan produksi biodisel. Namun, teknik atau metode yang dipakainya oleh dua guru besar tersebut berbeda.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof Bambang Dwi Argo memberikan pemaparan tentang inovasi reaktor superkritis semi kontinyu untuk produksi biodiesel. Lewat inovasi ini menjadi upaya dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional yang kian meningkat.
Bensin dan minyak disel dari bahan fosil merupakan jenis bahan bakar yang paling banyak digunakan karena sesuai dengan spesifikasi kebutuhan mesin yang sudah ada . Namun demikian ketersediaannya sangat terbatas dan relatif tidak bersahabat dengan lingkungan karena banyak menyumbang gas buang CO. Untuk itu, gagasan untuk menggantikan kedua bahan bakar tersebut dengan energi baru dan terbarukan adalah suatu keniscayaan untuk dapat direalisasikan.
"Kebutuhan energi di Indonesia mencapai 9,9 juta ton. Sebanyak 80 persen tergantung pada sumber bahan fosil. Cadangan energi minyak tergerus terus. Maka diperlukan solusinya. Intinya bagaimana mengkonversi biomassa jadi energi terbarukan dalam penelitian ini," ungkapnya.
Bioetanol dan biodisel adalah dua jenis bahan bakar baru dan terbarukan yang dihasilkan dari konversi bahan biomasa, khususnya biomasa non pangan minyak tumbuhan atau minyak hewan (Trigliserida) sebagai bahan dasar untuk memproduksi biodisel tanpa menggunakan katalis dari bahan non pangan dan tanpa tambahan zat kimia.
Minyak tumbuhan atau hewan seperti ekstrak dari biji jarak , kapok, nyamplong, mikro alga atau dari lemak ikan telah diteliti dan berhasil dikonversi menjadi biodisel. Melalui inovasi reaktor superkritis semi kontinyu untuk produksi biodiesel ini, tentunya akan terus dikembangkan...