Tembus Pasar Eropa dan Jepang, Perajin Akar Jati Asal Kendit Situbondo Hasilkan Karya Bernilai Ekonomi Tinggi
Reporter
Wisnu Bangun Saputro
Editor
Dede Nana
23 - Jul - 2023, 05:01
JATIM TIMES - Perajin kayu yang selama ini dikenal adalah Perajin asal Jepara dan Blora Jawa Tengah, namun tidak banyak orang tahu bahwa di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur yang memiliki Perajin kayu jati yang mampu menembus pasar internasional.
Berada di dalam gang, tepatnya di jalan raya kendit, Dusun Karang Anyar, Desa Kendit, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo berdiri sebuah Unit Dagang (UD) yang bernama UD Akar Dewa Jati milik Humaedy (49).
Baca Juga : AstraPay Sanur Village Festival 2023 : Pelepasliaran Tukik, Wujud Syukur Atas Keberkahan Dari Laut
UD Akar Dewa Jati berdiri bertepatan dengan krisis moneter tahun 1998, dengan bermodalkan uang pinjaman sebesar 600 ribu rupiah. Humaedy menceritakan bahwa awal memasarkan hasil kerajinan berbahan dasar akar kayu jati miliknya itu, dia harus lari ke Bali untuk mempromosikan.
"Belum ekspor waktu itu, saya belain ke Bali untuk berjualan disana, itupun laku tidak seberapa, tapi saya tetap bertahan," ujarnya.
Suara mesin poles kayu yang terdengar di galerinya saat itu membuat Jurnalis Jatim Times semakin penasaran kerajinan apa saja yang telah dibuat olehnya sejak tahun 1998 itu. "Sudah ribuan jenis kerajinan, mulai yang paling mudah itu alat dapur dan yang paling sulit ormanen dekorasi rumah, tergantung pesanan," kata Humaedy.
Sembari memantau Karyawannya yang bekerja, dia mengungkapkan jika ekspor pertama kali pass tahun 2017 ke negara Amerika dan kemudian merembet ke pasar Eropa, Australia dan pada tahun 2020 berhasil tembus ke negara Jepang.
"Sekali kirim puluhan ribu, yang jadi langganan tetap itu negara Slovenia 5000 pcs sekali kirim, Perancis dan Australia kalau German biasanya dua bulan sekali. Kalau negara yang paling sulit ditembus karena ketat kualitas kontrolnya ya Jepang, Tapi Alhamdulillah sudah bisa masuk 2 tahun lalu," tuturnya.
Mengaku sempat mengalami penurunan omset selama pandemi covid, membuat Humaedy memutar otak untuk berjualan online yang kemudian berjalan terus hingga sekarang.
"Saat pandemi semua negara menutup akses ekspor impor termasuk Indonesia saat itu, akhirnya jualan Online lah kok keterusan sampai sekarang," ujarnya sembari tertawa.
Humaedy mengaku tidak pernah kesulitan bahan baku, sebab bahan baku yang dia dapatkan tidak hanya dari Kabupaten Situbondo melainnya juga didatangkan dari luar kota seperti Jember, Banyuwangi, Bondowoso dan Kota kota terdekat lainnya...