Geramnya Anggota DPRD Jatim Temukan Praktik Jual Beli Bangku saat PPDB SLTA di Tulungagung
Reporter
Anang Basso
Editor
Yunan Helmy
22 - Jul - 2023, 02:33
JATIMTIMES - Dugaan adanya jual beli bangku saat penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sejumlah sekolah di Tulungagung, rupanya, bukan isapan jempol belaka. Keberanian orang tua siswa untuk mengungkap adanya jual beli bangku ini sudah mulai disampaikan kepada tokoh yang dianggap mampu menyuarakan keprihatinan mereka.
Anggota DPRD Jawa Timur dari Partai Golkar Mochamad Alimin dalam rilisnya mengatakan, ada orang tua yang memberikan pengakuan mengejutkan usai mendaftarkan anaknya ke sekolah lanjutan atas (SLTA) di Tulungagung. "Dua sekolah (SLTA) melakukan jual beli bangku. Ini memprihatinkan," kata Alimin.
Baca Juga : Polisi Temukan Catatan Utang di Rumah Ibu Gantung Diri setelah Diduga Bunuh Anaknya Sendiri
Bukan pepesan kosong, kolega legislator dapil VI ini dikenakan uang sebesar 20 juta rupiah untuk masuk ke sekolah yang disebutkan sebagai favorit. "Teman saya kena 20 juta rupiah. Kok memprihatinkan sekali ini," ujarnya.
Untuk masuk ke fakta ini, siapa pun bisa melihat dengan melakukan investigasi ke sekolah di Tulungagung seperti SMA Kedungwaru (SMU Ked) dan SMA Boyolangu (SMU Boy). "Pelanggaran Kemendikbud tentang aturan zonasi, orang-orang jauh bisa masuk. Data di lapangan ada," ungkapnya.
Alimin menandaskan, kebiasaan memperjualbelikan bangku ini sudah saatnya dihentikan agar keadilan mendapatkan pendidikan benar-benar dirasakan masyarakat di Tulungagung. "Ini bisa tuman (menjadi kebiasaan), harus dikritisi dan dihentikan praktik yang tidak mendidik dan merugikan," ujarnya.
Ia belum mau menjelaskan langkah apa yang akan dilakukan terkait adanya aspirasi atau temuan yang dianggap sebagai perilaku koruptif ini.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kedungwaru Nurhodin saat dikonfirmasi membantah ada jual beli bangku. "Tidak ada. Kami telah melaksanakan PPDB sebagaimana mestinya," ucapnya, Jumat (21/7/2023).
Baca Juga : Baca Selengkapnya