Disparbud Kabupaten Malang Inventarisir Agenda Kebudayaaan: Jadi Event Desa Tak Numpu Di Bulan Suro Saja
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Dede Nana
02 - Jul - 2023, 08:19
JATIMTIMES - Agenda adat dan tradisi kebudayaan di Kabupaten Malang sering dilaksanakan saat memasuki bulan suro. Hal itu di nilai kurang efektif jika ingin mempromosikan potensi wisata di Kabupaten Malang.
Oleh karenanya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang akan menginventaris agenda kebudayaan. Dengan begitu diharapkan agenda kebudayaan bisa dilaksanakan merata di setiap bulannya. Bukan hanya saat bulan suro.
Baca Juga : Direncanakan Jadi Opsi Venue Pildun U-17, Menpora Sebut JIS Bak Stadion Eropa Namun Banyak Catatan
Pernyataan itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kabupaten Malang Purwoto saat dikonfirmasi belum lama ini. "Kedepan kami sedang menginventaris, kebanyakan kegiatan semacam ini (kebudayaan) dilaksanakan di satu suro," ucapnya.
Langkah Disparbud Kabupaten Malang untuk menginventaris potensi wisata kebudayaan tersebut dikarenakan tidak semua masyarakat melaporkan jika menggelar agenda kebudayaan. Seperti misalnya agenda bersih desa dan lain sebagainya.
Padahal, menurut Purwoto agenda kebudayaan termasuk bersih desa tersebut sangat prospek untuk dipromosikan. Sehingga bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Malang.
"Lebih ke arah promosi dan sekarang kita sedang menginventaris kegiatan-kegiatan budaya atau event budaya yang di kelola oleh masyarakat lokal itu. Karena tidak semua masyarakat ketika membuat event lapor ke kita (Disparbud) atau ke bapak bupati. Padahal mereka itu bagus, makanya kita inventarisir," imbuhnya.
Tahap inventaris potensi wisata kebudayaan telah berlangsung pada tahun 2023. Sehingga diharapkan pada 2024 mendatang, semua potensi wisata kebudayaan dan kesenian di Kabupaten Malang telah terinventaris.
"Kalau kita mulai menginventaris di 2023, maka di 2024 sudah mulai tertata. Sehingga kita harus membantu mempromosikan berbagai event budaya itu," ungkapnya.
Selain menginventaris potensi wisata kebudayaan di Kabupaten Malang, Purwoto mengaku juga bakal memberikan edukasi ke masyarakat. Hal itu dilakukan agar agenda kebudayaan tidak menumpuk di bulan suro saja.
"Ketika semuanya numpuk di satu suro kan susah (mengatur jadwal kalender wisata). Maka akan kita coba edukasi ke beberapa desa. Inikan kaitanya dengan hari jadi desa atau dusun, kalau hari jadi biasanya pasti beda-beda...