Dongeng Kepahlawanan Ayahnya di Blitar, Bekal Kusni Kasdut Tampil Garang di Perang Kemerdekaan
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
21 - Jun - 2023, 01:23
JATIMTIMES-Siapa yang tak mengenal Kusni Kasdut, penjahat nomor satu di negeri ini yang dieksekusi mati pada zaman Presiden Soeharto. Kusni adalah sosok kontroversial, dibenci namun juga dikagumi.
Selain kisah kelam hidupnya, asal-usul Kusni selalu menarik untuk diulas dan didiskusikan. Berdasarkan penelusuran penulis, asal usul Kusni Kasdut hingga kini masih banyak dipertanyakan.
Baca Juga : Candi Simping, Makam Pendiri Majapahit di Blitar yang Pertama Kali Ditemukan Orang Belanda
Ada sumber yang menyatakan dia berasal dari Malang dan ada pula yang menyatakan dia berasal dari Blitar dan juga Tulungagung. Di tulisan ini, kita akan mengulas salah satu sumber keterkaitan Kusni berasal dari Blitar, kota tempat peristirahatan terakhir Presiden pertama RI Ir Soekarno (Bung Karno).
Sumber terkait ulasan Kusni Kasdut berasal dari Blitar bisa ditemukan di buku Wong Blitar karya Herry Setyabudi. Bagi orang Blitar, Kusni dianggap sebagai warga asli daerah ini. Bahkan dulu saat masih menjabat, Bupati Blitar Rijanto dalam beberapa sambutannya saat menghadiri dan membuka acara kerap menyatakan jika Kusni Kasdut adalah Wong Blitar. Di tulisan ini kita akan mengulasnya dengan membedah salah satu bab dari buku Wong Blitar karya Herry Setyabudi.
Meskipun hidupnya berakhir di depan regu tembak karena didakwa menjadi penjahat, Kusni Kasdut disebut-sebut adalah Wong Blitar yang ikut serta dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Dalam perang ini, Kusni tampil gagah berani sebagai pejuang, bekal semangat juangnya adalah cerita dari sang ibu mengenai kisah kepahlawanan ayahnya di Blitar. Kusni Kasdut pun lahir sebagai patriot sejati membela negeri berkat cerita ini.
Pada suatu hari, Kusni Kasdut dan rekan-rekan seperjuangannya hendak berangkat ikut perang di Surabaya pada 17 Oktober 1945. Mereka akan bergerilya melalui TKR menuju Surabaya. Sebelum berangkat, Kusni terlebih dahulu berpamitan kepada ibunya yang akrab disapa Mbok Kastun atau Mbok Cilik.
Dalam pertemuan ini, Mbok Cilik bercerita tentang ihwal masa lalu dan kelahiran Kusni Kasdut. Kepada Kusni, Mbok Cilik menuturkan bahwa, ia lahir di Blitar dari seorang ayah yang merupakan seorang Lurah Jati Turi. Cinta ibu Kusni dan suaminya berakhir kandas karena sang ibu tidak mau dimadu, Mbok Kastun kemudian melarikan diri dari Blitar.
Setelah meninggalkan Jati Turi, Mbok Kastun membawa anak-anaknya menetap di Malang, tepatnya di gang jangkrik wetan pasar...