Bersama USAID ERAT, Pemkab Blitar Masif Cegah dan Kendalikan Kasus Pernikahan Dini
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
16 - Jun - 2023, 11:42
JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar menyelenggarakan pertemuan USAID Mission Director dan Lokakarya Penyampaian Hasil Audit Sosial Perkawinan Anak di Kabupaten Blitar, Jumat (16/6/2023) siang. Agenda yang dipusatkan di Pendapa Agung Ronggo Hadi Negoro ini dibuka secara langsung oleh Bupati Blitar Rini Syarifah dan dihadiri Mission Director USAID Indonesia Mr Jeffrey P. Cohen.
Ya, Pemkab Blitar bersinergi dengan berbagai pihak untuk menyukseskan pembangunan di Kabupaten Blitar. Salah satu kerja sama di bidang pembangunan itu dijalin dengan USAID. Dengan kerja sama ini, progam-program dari USAID berjalan optimal di Kabupaten Blitar dan terbukti dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Baca Juga : PU-SDA Kabupaten Malang Manfaatkan Aliran Irigasi Jadi Wisata Umbulan Tanaka
Dalam sambutannya, Bupati Blitar Rini Syarifah menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak, khususnya kepada USAID Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat yang telah berkontribusi nyata untuk kemajuan pembangunan di Kabupaten Blitar.
“Nasi pecel enaknya dimakan bersama, tidak lupa pakai peyek teri, USAID dan Kabupaten Blitar terus jalin kerja sama, wujudkan masyarakat yang sejahtera dan mandiri,” demikian pantun yang dilantunkan Bupati Blitar Rini Syarifah. Rini mempersembahkan pantun ini secara khusus untuk USAID yang telah berkontribusi nyata untuk pembangunan di Kabupaten Blitar.
Dalam sambutannya di acara ini Mak Rini juga mengatakan, Pemkab Blitar dan USAID bersinergi mengatasi permasalahan stunting di Kabupaten Blitar melalui program USAID ERAT. Implementasi USAID ERAT di Kabupaten Blitar telah merumuskan dan melakukan skenario untuk mengatasi stunting dan pernikahan dini.
Rumusan implementasi program ini meliputi, pertama lokakarya dan awareness building terkait kondisi pernikahan usia anak dan stunting. Kedua, lokakarya penguatan pelaksanaan strategi penanganan stunting . Ketiga, lokakarnya penguatan pelaksanaan strategi pencegahan pernikahan anak. Keempat, asistensi teknis konvergensi perencanaan dan penganggaran terkait penurunan stunting dan pencegahan perkawinan anak. Serta yang kelima adalah penguatan peran dan kontribusi Foum Anak, Karang Taruna dan PIK R (Pusat Informasi Konseling Remaja) di tingkat desa dan sekolah...