Kasus Penipuan Dealer Honda MPM Kebonsari Dibawa ke BPSK, Kerugian Konsumen Capai Rp 400 Juta Lebih
Reporter
Moh. Ali Mahrus
Editor
A Yahya
30 - Mar - 2023, 12:25
JATIMETIMES – Kasus dugaan penipuan yang dilakukan oleh Sri Rahayu Wahyuni alias Yuni (37) eks karyawan MPM Motor asal Desa Ajung Kecamatan Ajung dan diduga ada kongkalikong antara pelaku dengan pimpinan Dealer MPM Kebonsari Sumbersari Jember, tidak hanya dilaporkan ke Kepolisian. Korban juga melaporkan kasus tersebut ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) UPT Perlindungan Konsumen Jember.
Dari pengakuan Nur Hasanah, salah satu korban dari penipuan pembelian motor Honda, selain lapor ke Kepolisian, dirinya juga mengadu ke BPSK. “Kami mengadu ke Kepolisian dan BPSK, karena pihak dealer MPM seperti cuci tangan dan lepas dari tanggung jawab,” ujar perempuan asal Jalan Sumatra Kelurahan Sumbersari Jember.
Baca Juga : Inilah Alasan Pihak David Tolak Damai dengan AG Pacar Mario Dandy
Nur Hasanah, tidak sendiri, ia bersama dengan 3 konsumen lainnya juga melakukan hal yang sama, baik di kantor kepolisian maupun BPSK, yakni Ahmad Rivqi asal Jenggawah, dan Nafisa Nur Laily asal Sumbersari, HM. Sidi Alkahfi Setiawati SH. MH selaku kuasa hukum Nur Hasanah.
Selain 3 konsumen berserta kuasa hukumnya, dari pantauan media ini, juga terlihat 3 staf marketing yang di non aktifkan Dealer MPM Kebonsari, yakni Rio, Umam dan Tutik, yang juga didampingi oleh Budi Haryanto selaku kuasa hukumnya.
Dalam kesempatan tersebut, Nur Hasanah menceritakan, bahwa penipuan yang dialaminya, bermula saat dirinya berniat membeli motor Vario 125, oleh salah satu temannya, direkomendasikan untuk ke MPM Kebonsari dengan menemui karyawan yang bernama Yuni.
“Saat di MPM Kebonsari, saya tanya ke CS soal nama Yuni, akhirnya saya dipertemukan oleh CS, saat setelah bertemu dengan Yuni, saya diajak ke lantai 2 untuk pendataan dan juga membicarakan jenis kendaraan yang akan saya beli,” ujar Nur Hasanah.
Saat itu, menurut Nur Hasanah, Yuni memberikan tawaran kepada dirinya, bahwa ada kendaraan lain selain Vario 125 yang bisa dipilih sebagai alternatif, karena kendaraan yang dipesan masih belum ready.
“Bahkan saya diajak ke lantai 3 tempat gudangnya motor, namun saya tetap mau beli honda Vario 125, akhirnya kami kembali ke lantai 2 dan masuk di salah satu ruangan, dimana di situ saya ditemui Yuni, Tutik salah satu staf marketing, dan juga Febri (salah satu karyawan di MPM Kebonsari),” ujar Nur Hasanah...