Menuju Zero Stunting, Pemkot Mojokerto Beri Bantuan ke Masyarakat

Reporter

Abdullah M

Editor

Yunan Helmy

28 - Mar - 2023, 08:59

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari


JATIMTIMES - Upaya konkret dilakukan Pemerintah Kota Mojokerto pasca-melakukan rapat moordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Mojokerto. Hal itu diwujudkan dalam pemberian bantuan pangan  eragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA) serta sosialisasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan melibatkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Mojokerto. 

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengungkapkan, pemenuhan kebutuhan gizi seimbang pada anak merupakan hal yang penting untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul. 

"Kita sebagai ibu harus memiliki tingkat kesabaran yang tinggi. Karena ini adalah calon generasi penerus bangsa, kalau waktu bayi, waktu balita sudah terkena stunting, maka dipastikan akan ada pertumbuhan yang terganggu," jelasnya saat memberikan sambutan di Rumah Rakyat Kota Mojokerto, Selasa (28/3/2023). 

Menurut data, per bulan Maret 2023, jumlah balita stunting yang ada di Kota Mojokerto mencapai 151 jiwa.

 Zero stunting menjadi hal yang ingin dicapai Kota Mojokerto di tahun 2024 mendatang.  Untuk itu, berbagai program penuntasan stunting di Kota Mojokerto terus digalakkan. Setidaknya telah ada tiga program dalam menuntaskan masalah stunting di Bumi Majapahit perkotaan yakni: Gempa Genting (Segenggam Sampah Gawe Stunting), Canting Gulo Mojo (Cegah Stunting Gerak Unggul Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto), dan Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting). 

Semua program itu, kata wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini, merupakan upaya intervensi pemkot untuk membantu anak-anak mencapai tumbuh kembang maksimal. Pasalnya, dengan tumbuh kembang maksimal di masa anak-anak akan berdampak besar pada saat anak dewasa kelak.   

"Stunting ini bagian ketidak sempurnaan di dalam tumbuh kembangnya manusia yang ada di proses pada saat bayi atau balita, karena akan berpengaruh ketika dewasa nanti," tutur Ning Ita. 

Peran orang tua dalam menjaga tumbuh kembang anak agar terbebas dari stunting juga menjadi perhatian Ning Ita. Kesabaran orang tua dalam mengasuh anak dan memberi kebutuhan gizi seimbang pada anaklah yang nantinya dapat membantu Kota Mojokerto terbebas dari stunting di tahun 2024 mendatang. 

"Anak itu amanah, titipan dari Allah. Kita sebagai orang tua punya kewajiban untuk menjaga, merawat dengan sebaik-baiknya, mencurahkan kasih sayang yang kita miliki dengan sesempurnamungkin, karena nanti di akhirat kita nanti akan dimintai pertanggungjawaban," pungkas Ning Ita. 

Untuk diketahui, dalam sosialisasi kali ini diikuti oleh 50 orang tua dan anaknya yang mengalami kondisi stunting. Selain pemberian bantuan berupa paket sembako senilai kurang lebih Rp 200 ribu, Pemkot Mojokerto juga memberikan pengarahan kepada orang tua tentang pola asuh agar anak terbebas dari stunting...

Baca Selengkapnya


Topik

Pemerintahan, Pemkot Mojokerto, Ning Ita, Wali Kota Mojomerto Ika Puspitasari, stunting,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette