Pakar Hukum Pidana Minta Kemenkeu Beri Sanksi Pegawai Tagih Pajak Piala Fatimah Zahratunnisa

JATIMTIMES - Pakar hukum pidana Universitas Trisakti Azmi Syahputra menilai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak cukup meminta maaf atas peristiwa yang dialami Fatimah Zahratunnisa.

Ia mengatakan, jika Kemenkeu wajib memberikan sanksi kepada pegawai yang terlibat dalam masalah tersebut. “Kemenkeu harus berani memberhentikan dengan tidak hormat aparatur yang bertindak tidak patut, melakukan kesalahan dan bertentangan dengan hukum,” kata Azmi lewat keterangan tertulis, Rabu (22/3/2023)

Baca Juga : Viral Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas Bea Cukai, Kemenkeu Buka Suara 

Azmi lalu menilai jika permintaan uang tersebut dapat dikategorikan sebagai pelanggaran bahkan pungutan liar. Ia lalu menilai jika permintaan maaf Kemenkeu tidak cukup. Azmi berkata Kemenkeu perlu menelusuri pegawai-pegawai yang diduga berbuat curang tersebut.

“Dalam hukum pidana, kesalahan selalu melekat pada orang yang berbuat salah, jadi perlu evaluasi total,” kata dia.

Diketahui, Fatimah Zahratunnisa merupakan warga negara Indonesia yang pernah menjadi juara dalam perlombaan bernyanyi di Jepang. Melalui media sosial, dia bercerita bahwa piala lomba itu lalu dikirimkan ke Indonesia melalui paket khusus karena terlalu besar untuk dibawa sendiri.

Namun, ketika hendak diambil Fatimah justru diminta membayar pajak sebesar Rp 4 juta. Fatimah menceritakan sempat diminta menyanyi untuk membuktikan bahwa benar dirinya memenangi piala tersebut. 

Fatimah juga mengaku sempat ditanya bisa membayar berapa untuk mengambil piala tersebut. Sampai akhirnya dia bisa membawa piala tanpa membayar sepeser pun.

Baca Juga : Tentukan Bendera Hitam untuk Desa Terjelek, DPMD Kabupaten Malang Libatkan Tim Lomba Desa

Atas peristiwa ini, Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo lewat media sosial Twitter meminta maaf dan menyesali peristiwa yang dialami Fatimah...

Baca Selengkapnya