Penerima Sedekah yang Paling Utama adalah Keluarga, Benarkah?
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Nurlayla Ratri
20 - Mar - 2023, 02:18
JATIMTIMES - Sedekah merupakan hal yang dianjurkan dalam Islam. Sedekah merupakan salah satu amalan yang mendapatkan ganjaran pahala yang besar. Dalam memberikan sedekah, terkadang seseorang justru menyerahkan kepada sebuah lembaga atau bahkan memberikan langsung kepada orang-orang di luar keluarga. Lantas, siapakah sebenarnya penerima sedekah yang paling utama?
Diolah dari DetikHikmah, menurut Imam An Nawawi dalam Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 1, bahwa penerima sedekah yang paling utama sejatinya adalah keluarga dan kerabat. Setelah itu, barulah kepada orang-orang yang membutuhkan.
Baca Juga : Tahun Ke-3, Ziarah Masal dan Tahlil Akbar di Desa Tunggulsari Makin Kompak
Anas bin Malik RA, pernah mengkisahkan hal ini dalam sebuah hadist. Diceritakan, bahwa Abu Thalhah merupakan golongan Anshar di Madinah dan merupakan sosok yang banyak harta. Di antara harta yang paling dicintainya, ada sebuah kebun kurma yang menghadap ke masjid, yakni kebun kurma Bairuha'.
Rasulullah SAW suka masuk ke kawasan itu dan minum air tawar yang ada disekitar.
Anas berkata, "Ketika ayat ini turun, yakni yang berarti, 'Kamu tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai...,'
Setelahnya, Abu Thalhah berdiri menuju ke tempat Rasulullah SAW, lalu berkata,
"Ya Rasulullah, sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman, 'Kamu tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai.... Dan hartaku yang paling kucintai adalah kebun kurma Bairuha. Maka, sesungguhnya kebun itu kusedekahkan demi Allah. Aku mengharapkan kebajikannya dan simpanannya di sisi Allah. Maka dari itu gunakanlah kebun itu, ya Rasulullah, sebagaimana yang diberitahukan Allah kepadamu."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Itu merupakan harta yang memberi keuntungan. Itu merupakan harta yang memberi keuntungan. Aku telah mendengar apa yang engkau ucapkan, dan. sesungguhnya aku berpendapat supaya kebun itu engkau berikan kepada kaum keluargamu."
Baca Juga : Baca Selengkapnya