Kekurangan Ruangan, Wali Murid SDN di Wagir Swadaya Bangun Kelas
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Dede Nana
21 - Feb - 2023, 02:45
JATIMTIMES - Wali murid serta warga setempat yang tinggal di sekitar Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang secara swadaya membangun ruang kelas baru. Hal itu dikarenakan tempat menimba ilmu bagi para siswa mengalami kendala lantaran kekurangan ruang kelas.
"Inikan rombelnya (rombongan belajar) ada enam, kelas satu sampe kelas enam. Berhubung kita hanya punya lima (kelas), otomatis kurang satu," ucap salah satu guru kelas VI SDN 3 Mendalanwangi, Suyanto saat ditemui awak media, Senin (20/2/2023).
Baca Juga : Jajal Naik Angkot untuk Lihat Kondisi Terkini, Sutiaji: Penumpang Cuma Dua, Kasihan
Pihaknya menambahkan, jumlah kelas yang hanya ada lima ruangan tersebut, tidak semua bisa digunakan untuk menampung para siswa ketika belajar. Sebab ada satu ruangan yang digunakan untuk ujian online. Alhasil banyak komputer dan juga laptop.
"Kalau digunakan anak (siswa) setiap hari, otomatis perawatannya juga sulit. Namanya anak-anak takutnya kalau tersandung kabel dan sebagainya. Akhirnya tambah kurang ruang kelasnya," keluhnya.
Hingga akhirnya pada 2021 lalu, pihak sekolah berinisiatif untuk membahas pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) bersama dengan wali murid. "Akhirnya dirapatkan, waktu itu modal yang dimiliki pihak sekolah hanya sedikit. Saya lupa pastinya, kalau tidak salah hanya sekitar Rp 6 juta," tuturnya.
Saat rapat itulah, pihak wali murid siswa mulai kelas satu hingga kelas enam memberikan tanggapan positif. Para wali murid mayoritas setuju karena merasa kasihan dengan perjuangan para siswa. Selain harus bergantian menggunakan ruangan kelas, para siswa juga terpaksa pulang lebih siang.
"Jadi ada siswa yang pulang sore, wali murid akhirnya banyak yang menanyakan. Kemudian kami beri pemahaman jika kelasnya harus gantian, makanya pulangnya sore. Mereka (wali murid) kemudian setuju waktu rapat itu untuk membangun kelas baru," imbuhnya.
Semenjak itulah, pihak sekolah beserta wali murid dan warga setempat secara swadaya membangun ruang kelas baru untuk para siswa. "Ada yang menyumbang pasir, uang, tenaga, pokoknya macam-macam," ulasnya.
Hingga kini, lanjut Suyanto, pembangunan ruang kelas baru tersebut telah menghabiskan biaya puluhan juta rupiah. Itupun pembangunannya belum sempurna.
"Modalnya besar, itu sudah habis sekitar Rp 60 juta. Wali murid lho itu, bukan dari kami...