21 Sampel Suspek Dikirim ke Dinkes Jatim, Pemkab Terus Tracking Kasus Campak di Kabupaten Malang
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Nurlayla Ratri
29 - Jan - 2023, 01:30
JATIMTIMES - Kabupaten Malang saat ini tengah mewaspadai kasus campak. Hal tersebut juga mengingat bahwa saat ini, ada sejumlah daerah yang mendapat wanti-wanti akibat adanya peningkatan infeksi campak yang mewabah pada anak.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, dalam setahun terakhir ada lebih dari 100 suspek campak yang diperiksa. Hasilnya, ada sebanyak 8 kasus yang telah terkonfirmasi.
Baca Juga : Trio Macan Kepincut Ikan Bakar di Fish Market Kampoeng Mandar Banyuwangi, Apa Istimewanya?
Sementara tahun ini terus dilakukan upaya tracking. Hingga penghujung bulan Januari didapati 21 suspek yang dikirim ke laboratorium Dinkes Provinsi Jatim.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian (P2D) Dinkes Kabupaten Malang Tri Awignami Astoeti mengatakan, Dinkes Provinsi Jawa Timur (Jatim) sebelumnya menargetkan agar pihaknya dapat melakukan tracking 106 suspek campak selama 2022.
Namun ternyata, selama periode itu, pihaknya menemukan 146 suspek campak. Dengan jumlah yang terkonfirmasi ada sebanyak 8 pasien dan saat ini sudah dinyatakan sembuh.
"Terkonfirmasi yang betul-betul campak ada lima, rubella ada tiga berarti total delapan. Adapun untuk usianya, dua pasien tercatat sebagai bayi berusia 10 bulan. Sementara itu pasien lainnya berumur tiga sampai empat tahun," ujar wanita yang akrab disapa Awig ini.
Dirinya tidak memungkiri jika pada tahun 2022 lalu memang ada peningkatan temuan kasus, jika dibandingkan dengan tahun 2020 dan 2021. Sebab, selama pandemi menyerang, tidak ada kasus campak yang ditemui.
Baca Juga : Banyuwangi Siap Jadi Tuan Rumah Sepakbola Piala Soeratin U13 dan U15 Provinsi Jatim
Di sisi lain, sebenarnya Dinkes Provinsi Jatim memperkirakan setidaknya ada sebanyak 52 kasus campak yang ditemukan di Kabupaten Malang. Di tahun berikutnya ada sebanyak 50 kasus. Sementara di tahun 2023 bukan Januari ini, dikatakan baru mengirimkan dua suspect yang didapat ke Dinkes Provinsi Jatim.
"Pandemi dua tahun tersebut tidak ditemukan...