Raden KH Khasan Mimbar dan Kisah Bersejarah Masjid Tertua di Tulungagung
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Dede Nana
26 - Jan - 2023, 04:33
JATIMTIMES - Dengan sumber daya alamnya yang melimpah Kabupaten Tulungagung dikenal sebagai penghasil marmer terbaik di Indonesia. Namun demikian, sejatinya bicara mengenai Tulungagung bukan hanya bicara ekonomi. Jika ditelisik secara historis, Tulungagung faktanya juga kaya dengan keragaman budaya dan warisan sejarah.
Salah satu warisan sejarah di Kabupaten Tulungagung adalah Masjid Al Mimbar di Desa Majan, Kecamatan Kedungwaru. Masjid Al-Mimbar merupakan masjid tertua dan saksi sejarah penyebaran agama Islam di Kabupaten Tulungagung. Catatan sejarah menyebutkan, masjid ini didirikan oleh Raden KH Khasan Mimbar pada 1790.
Baca Juga : Kisah Ahli Ibadah Disangka Nabi Khidir yang Salat 1000 Rakaat Setiap Harinya dan Puasa Tiada Henti
Masjid ini unik, berbentuk limasan dengan menara dan memiliki gapura dengan gaya arsitektur Kasultanan Mataram. Masjid ini menjadi maskot wisata religi di Tulungagung dan masih digunakan untuk beribadah bagi masyarakat di Desa Majan.
Keberadaan masjid ini merupakan bukti sejarah jika Islam disebarkan dengan damai di Tulungagung. Bentuk asli dari masjid ini adalah serambinya di mana tidak ada dinding yang mengelilingi. Kini setelah melalui berbagai renovasi, yang paling unik dari masjid ini adalah gerbang. Bentuk asli gerbang Masjid Al Mimbar yang terbuat dari batu-bata merah yang disusun hingga berbentuk pintu masuk khas Kesultanan Mataram masih bisa dilihat hingga saat ini.
Berdasarkan catatan sejarah, Raden KH Khasan Mimbar tiba di Ngrowo (nama lawas Tulungagung) sekitar awal abad ke-17 di masa sebelum Perjanjian Giyanti. 1727, Raden KH Khasan Mimbar diberi tugas oleh Raja Kasultanan Mataram Sri Susuhunan Pakubuwono II melalui Bupati Ngrowo I (cikal bakal Tulungagung) Adipati Kiai Ngabehi Mangundirono untuk berdakwah sekaligus melaksanakan urusan pernikahan secara islam.
Untuk menjalankan misi penyiaran Islam, Raden KH Khasan Mimbar juga mendapatkan senjata pusaka berupa golok. Pusaka tersebut diterima secara langsung dari Sinuhun Sri Susuhunan Pakubuwono II. Pusaka inilah yang kemudian populer dengan nama Kiai Golok. Dengan ditemani oleh pusaka Kiai Golok inilah, Raden KH Khasan Mimbar menyebarkan ajaran agama Islam di Majan sehingga Islam berkembang sangat pesat di seluruh Tulungagung hingga hari ini...