BMKG Sebut Gempa Susulan Masih Terus Mengguncang Cianjur hingga Hari Ini
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Dede Nana
25 - Nov - 2022, 07:28
JATIMTIMES - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa intensitas gempa susulan akan terus terjadi hingga empat hari setelah kejadian (Senin, 21/11/2022). Atau tepatnya gempa akan terus terjadi hingga Jumat (25/11/2022).
Melansir laman BMKG, hingga 24 November 2022 pukul 11.00 WIB, jumlah gempa susulan yang tercatat BMKG ada lebih dari 174 gempa dengan magnitudo terbesar 4.2 dan terkecil pada magnitudo 1.2.
Baca Juga : Berakhir Pekan di Kota Batu Bakal Diguyur Hujan, Waspada saat Lewat Kawasan Payung
Seperti diketahui, gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB. Gempa itu dirasakan di sejumlah provinsi di Jawa Barat, Banten, juga DKI Jakarta.
"Gempa-gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan, dan yang bisa mencatat adalah alat, dan ada beberapa yang dapat dirasakan. InsyaAllah, dalam kurun waku empat hari kedepan (setelah kejadian), gempa-gempa susulan tersebut sudah reda dan stabil," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.
Selain itu, memasuki puncak musim penghujan, BMKG juga mengimbau kepada pemerintah daerah setempat dan masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam susulan. Seperti longsor dan banjir bandang yang membawa material-material reruntuhan lereng akibat gempa Magnitudo 5.6.
"Saat ini curah hujan sedang meningkat menuju puncaknya di bulan Desember hingga Januari nanti. Jadi harus diwaspadai kemungkinan terjadinya bencana susulan usai gempa kemarin. Material lereng yang runtuh seperti tanah, batu, pohon, kerikil, dan lainnya harus dibersihkan agar tidak terbawa air dan menjadi banjir bandang. Hal ini pernah terjadi saat gempa Palu dan Pasaman Barat," ujarnya.
Menurut Dwikorita, selain karena gempa dangkal, banyaknya korban meninggal itu karena struktur bangunan yang tidak memenuhi standar gempa. Oleh karenanya, Ia meminta saat proses rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan nanti agar menggunakan bangunan tahan gempa.
"Perlu dipahami, bahwa banyaknya korban jiwa dan luka-luka dalam gempa bumi Cianjur bukan diakibatkan guncangan gempa bumi, melainkan karena tertimpa bangunan yang tidak sesuai dengan struktur tahan gempabumi," tambahnya...