Workshop Topeng Bubur Kertas, Program Rumah Budaya dan Peradaban Unisma 2022
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Dede Nana
22 - Nov - 2022, 12:09
JATIMTIMES - Tim Pelaksana Program Rumah Budaya Universitas Islam Malang (Unisma) menghadirkan suatu program menarik, yakni workshop pengenalan seni budaya bertema Topeng Bubur Kertas di gedung Utsman Bin Affan Unisma. Kegiatan ini menggandeng Komunitas Republik Gubuk dari Desa Sukolilo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang dengan narasumber Wondo Dony Windiarto.
Dalam workshop itu, pemateri menyampaikan perihal karakteristik bentuk topeng. Mulai dari topeng dengan tokoh dari kerajaan terdahulu dan berbagai macam bentuk topeng lainnya.
Baca Juga : Biaya Fantastis di Balik Gelaran Piala Dunia 2022 Qatar
Selain topeng, dalam kesempatan itu pemateri juga menyampaikan perihal wayang. Beberapa wayang yang dipaparkan antara Wayang Menak yang berasal dari proses masuknya Islam ke Nusantara. Kemudian, Wayang Mahabarata yang lebih familiar pada ajaran Hindu. Sehingga, dalam pementasan wayang berbeda-beda karena memiliki alur cerita masing-masing.
"Dalam pementasan terdapat 80 karakter tokoh yang berbeda, namun yang biasanya muncul dalam pementasan hanya sekitar 5 karakter saja," jelasnya.
Lebih lanjut Wondo juga menjelaskan bahwa topeng terdiri atas dua jenis, antara lain Topeng Pakem dan Topeng Carangan. Topeng Pakem sendiri merupakan suatu topeng yang standar dalam penampilannya tidak boleh diubah dan sudah diatur. Sedangkan Topeng Carangan merupakan topeng yang kondisional sesuai kondisi dan bisa divariasi.
Di Kecamatan Jabung, topeng yang ditampilkan masih memegang sistem pakem. Sedangkan di daerah Tengger masih menggunakan topeng untuk pemanfaatan ritual keagamaan.
Setelah itu, dilanjutkan dengan pertunjukan tarian Gunung Sari yang memberikan suatu filosofi sejarah dari Ksatria Kerajaan Ranca Kencono. Tarian dilakukan oleh peraga dari Tim Komunitas Republik Gubuk dengan apik dan menarik.
Tampilan tari dari peraga tersebut menarik perhatian dari peserta sehingga suasana menjadi lebih meriah. Salah satu gerakan yang mengesankan dari tarian tersebut dinamakan dengan gerakan Merak Nigel.