Lomba Konten Kreator: 6 Langkah Jitu Puskesmas Bantur Tangani ODGJ
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Dede Nana
20 - Nov - 2022, 06:22
JATIMTIMES - Pada beberapa tahun silam, fenomena Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dipasung banyak ditemukan di wilayah Kabupaten Malang. Khususnya di wilayah Kecamatan Bantur.
Fenomena tersebut marak terjadi hingga 2011 lalu. Sebelum 2011, masyarakat yang mengalami ODGJ di Kecamatan Bantur jarang yang mendapatkan perhatian dan tidak jarang dari sebagian mereka dipasung oleh keluarga dan warga.
Baca Juga : Abu Regal: Kaum Tsamud yang Sempat Selamat dari Azab Saat Bersembunyi di Wilayah Haram
![](https://risetcdn.jatimtimes.com/images/2022/11/20/kominfo-kab-malang-hore884b3650887d2ad.png)
"ODGJ tidak mendapatkan perhatian, dikucilkan bahkan dipasung. Fenomena itu tak asing terjadi di Bantur pada tahun 2011," ucap Voice Over atau VO yang diunggah oleh akun media sosial (medsos) @upt_puskesmasbantur.
Mendapati fenomena tersebut, Puskesmas Bantur mulai memberdayakan masyarakat dan keluarga untuk memberikan perhatian terhadap ODGJ. Alhasil sejak 2012, fenomena ODGJ yang dipasung tak lagi ditemukan di wilayah Kecamatan Bantur.
"Dengan tekat dan keyakinan yang kuat, pada tahun 2012 kami memulai langkah untuk memberdayakan keluarga dan masyarakat," jelasnya.
Sedikitnya, ada enam langkah konkrit yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Puskesmas Bantur dalam memberikan pelayanan kesehatan dan perhatian terhadap ODGJ. Diantaranya meliputi sosialisasi pembentukan kader, pembukaan Poli Jiwa, hingga Home Care.
"Langkah yang kami lakukan adalah melalui sosialisasi pembentukan kader kesehatan jiwa, pembentukan posyandu jiwa, refreshing penguatan kader jiwa secara intensif, pembukaan poli jiwa di Puskesmas Bantur, pembentukan bengkel kerja, hingga Home Care," bebernya.
Dalam keenam langkah konkrit tersebut, aktor utama yang berperan dalam mengentaskan kondisi ODGJ adalah keluarga dan warga masyarakat. "Dalam inovasi tersebut aktor utama adalah keluarga dan masyarakat. Sebab dukungan sosial dan moral bergantung di pundak mereka (keluarga dan masyarakat)," ulasnya.
Selain dua aktor tersebut, yakni keluarga dan warga masyarakat, tenaga kesehatan (nakes) juga berperan dalam mengentaskan kondisi kesehatan para ODGJ yang ada di wilayah Kecamatan Bantur.
"Sedangkan tenaga kesehatan adalah sebagai tenaga pendukung teknis di sektor penanganan medis," ujarnya.
Sekedar informasi, gagasan dan inovasi di bidang kesehatan terhadap ODGJ tersebut juga diikutsertakan dalam Baca Selengkapnya