Dinkes Lumajang: Bukan Hanya Soal Ekonomi, Ini Penyebab Tingginya Stunting di Lumajang
Reporter
Moch. R. Abdul Fatah
Editor
A Yahya
11 - Nov - 2022, 04:07
JATIMTIMES - Kepala Dinas Kesehatan Lumajang dr. Bayu Wibowo Ignasius akhirnya angkat bicara soal penyebab tingginya kasus kurang gizi pada balita atau stunting di Kabupaten Lumajang.
Dijelaskan, tingginya kasus stunting di Lumajang salah satu penyebabnya adalah prilaku orang tua yang kurang memperhatikan gizi anak-anaknya.
Baca Juga : Kemenparekraf Gelar Sertifikasi SDM Pariwisata di Kabupaten Lumajang
"Penyebabnya bukan masalah ekonomi semata. Yang terjadi adalah kurangnya perhatian orang tua kepada kandungan gizi yang diberikan kepada balita. Di Lumajang kasus stunting ini juga terjadi pada keluarga yang cukup berada," kata dr. Bayu Wibowo.
dr. Bayu menyebut soal prilaku masyarakat menjadi kunci yang sangat penting untuk pemenuhan gizi, khususnya pada Balita.
"Pernikahan dini juga menjadi penyebab terjadinya stunting ini. Karena ibu-ibu muda ini tidak memahami kebutuhan gizi anaknya. Makanan yang kurang memenuhi kandungan gizi banyak diberikan, sementara protein hewani menjadi terlupana. Seperti ikan misalnya. Ini juga jadi persoalan," jelas dr. Bayu kemudian.
Lebih jauh dr. Bayu menyebut, Lumajang bukan yang tertinggi angka stuntingnya di Jatim. Tapi memang salah satu dari empat yang tertinggi.
"Kalau dari 38 Kabupaten itu, kita ada nomor 34, dan saya yakin tahun ini akan berhasil kita tekan lagi angka itu," urainya.
Baca Juga : H. Akhmat ST: Jika Ingin Tuntaskan Kasus Stunting, Cukupi Anggarannya
Sementara hasil timbang bayi secara rata-rata dari seluruh Kabupaten Lumajang, prosentase stuntingnya hanya berkisar 7,5 persen saja.
"Survey stunting ini adalah wewenang dari Kementerian Kesehatan. Kami tidak bisa sebut angka. Tapi saya yakin tahun ini akan jauh berkurang karena juga ada intervensi pemberian makanan tambahan dari anggaran Kementerian Kesehatan yang dipusatkan pada kecamatan yang angka stuntingnya tinggi. Makany kami yakin akan ada penunan yang siginifkan tahun ini," ujar dr. Bayu lagi...