Sambut Tamu Anugerah Humas Indonesia, Wali Kota Sutiaji Pastikan Kota Malang Kondusif

JATIMTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji membuka rangkaian kegiatan Anugerah Humas Indonesia yakni gala dinner bersama ratusan praktisi Humas Indonesia yang digelar di Gedung Mini Block Office Balai Kota Malang, Rabu (26/10/2022) malam. 

Kegiatan gala dinner dengan para praktisi Humas Indonesia ini merupakan acara pembuka dalam gelaran Anugerah Humas Indonesia yang digelar mulai tanggal 26-28 Oktober 2022 di Kota Malang. 

Baca Juga : Atlet Sepak Bola SMPN 1 Singosari Berlaga di Singapura Cup 2022, Bupati Malang Bekali Motivasi

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang ini juga meyakinkan kepada semua pihak bahwa situasi dan kondisi Kota Malang saat ini sudah kembali kondusif pasca tragedi Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu yang menewaskan 135 orang. 

Menurutnya, dengan kejadian yang sudah terjadi, masyarakat Kota Malang kini mampu menyikapinya dengan bijak, terutama dalam hal menyampaikan aspirasi di mana semua berlangsung dengan tertib dan damai.

"Malang sudah dewasa dalam menyikapi tragedi yang ada. Insya allah ini juga menjadi bahan instrospeksi kita semua, bagaimana SOP dan penyelenggaraan sebuah acara nantinya akan dilakukan. Sehingga saya yakinkan Malang itu kondusif," ungkap Sutiaji. 

Dalam sambutannya, Wali Kota Malang Sutiaji mengucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada Humas Indonesia yang telah mempercayakan Kota Malang sebagai tuan rumah dalam rangkaian acara Anugerah Humas Indonesia.

Selain itu, Sutiaji berterima kasih kepada Humas Indonesia yang telah memberikan apresiasi kepada para praktisi Humas Indonesia, utamanya praktisi humas lembaga pemerintahan. 

Menurutnya, humas memiliki peran sangat penting. Di mana humas bertugas menjadi media atau corong bagi masing-masing institusi dalam menyampaikan informasi, khususnya kebijakan-kebijakan pemerintah kepada masyarakat. 

"Saya berharap dan saya yakin bahwa melalui humas ini informasi bisa tersalurkan dengan baik. Sebab jika terjadi stagnasi informasi, bisa terjadi pula stagnasi kebijakan," tutur Sutiaji. 

Baca Juga : Baca Selengkapnya