Perum Jasa Tirta Pastikan Penyebab Banjir Sutojayan Bukan karena Dibukanya Pintu Air Bendungan Serut
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
19 - Oct - 2022, 12:13
JATIMTIMES-Bencana banjir melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Blitar. Kecamatan Sutojayan menjadi daerah terparah yang terdampak banjir. Hingga berita ini ditulis, banjir di Sutojayan belum surut dan ratusan warga masih berada di tempat pengungsian.
Seperti diberitakan sebelumnya, sudah dalam beberapa hari terakhir hujan dengan intensitas sedang hingga deras mengguyur Kabupaten Blitar sejak Minggu 17 Oktober 2022. Hingga Selasa 18 Oktober 2022 sejumlah titik masih terendam banjir.
Baca Juga : Besok, Bupati Lumajang Akan Keluarkan Surat Edaran Penertiban Stockphile
Saat banjir melanda di Kecamatan Sutojayan, pada Senin 17 Oktober 2022 sirine Bendungan Serut dibunyikan. Dibunyikannya sirine sebagai tanda akan dibukanya seluruh pintu bendungan. Pembukaan pintu bendungan dilakukan karena volume ketinggian air naik.
Pantauan JATIMTIMES, video suara sirine dan dibukanya pintu air Bendungan Serut ini kemudian viral di berbagai media sosial dengan beragam narasi. Hingga timbul kekhawatiran di masyarakat soal banjir akibat dibukanya pintu air Bendungan Serut.
Meluruskan hal tersebut, Direktur Perum Jasa Tirta I Raymond Valiant Ruritan menjelaskan, kejadian banjir di Sutojayan terjadi karena limpasan air dari salah satu anak Sungai Brantas yaitu Sungai Bogel.
"Penyebab limpasan tersebut karena Sungai Bogel mendapatkan aliran air luar biasa karena hujan semalaman. Di Stasiun Bogel, curah hujan tercatat 300 mm/hari. Sedangkan di Stasiun Birowo, tercatat curah hujan 203 mm/hari. Hujan deras ini lah yang membuat debit air di kedua sungai itu meluap. Jadi hujan yang jatuh di area Sungai Bogel yang merupakan anak Sungai Brantas itu cukup tinggi," kata Raymond, dalam keterangan pers via zoom meeting, Selasa (18/20/2022).
Aliran tersebut kemudian keluar dari sungai dan menimbulkan banjir di Blitar Selatan. "Jadi hujan tebal telah mengakibatkan Sungai Bogel dan Sungai Bacem meluap sehingga terjadi banjir," imbuh Raymond.
Sedangkan pelepasan debit air di Bendungan Serut lanjut Raymond, tidak menyebabkan banjir. Justru debit air dari Sungai Bogel yang masuk penampang Sungai Brantas harus dikeluarkan secara bertahap dan terkendali dari Bendungan Serut.
"Debit air yang masuk ke penampang Sungai Brantas harus dikeluarkan bertahap. Karena pada Senin tanggal 17, pukul 07.00 WIB debit air sudah siaga hijau dan mendekati kuning. Dengan debit sangat besar yakni 900 meter kubik perdetik. Asalnya sebagian besar dari sungai Bogel sekitar 500 sampai 609 meter kubik perdetik," jlentrehnya...