Siapkan Generasi Emas 2045, Bupati Pamekasan Ajak Hindari Pernikahan Dini
Reporter
Khairul Rozi
Editor
Dede Nana
18 - Oct - 2022, 01:57
JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura berkomitmen untuk menekan angka stunting. Salah satu caranya dengan memberikan edukasi kepada semua lapisan masyarakat.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menyampaikan, pihaknya membangun kemitraan antara organisasi kemasyarakatan dengan puskesmas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Sehingga, hal yang berpotensi menimbulkan anak stunting dapat dihindari.
Baca Juga : Bencana Melanda, Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung Ajak Semua Pihak Tidak Saling Menyalahkan
"Sekarang kita sudah tekan melalui kemitraan bersama seluruh ormas dan puskesmas mengedukasi. Misalnya kita mengedukasi masyarakat atau orang tua untuk tidak mengizinkan anaknya menikah di bawah usia 20 tahun," katanya, Senin (17/10/2022).
Menurutnya, sebagian masyarakat desa belum memperhatikan usia dalam menikahkan anaknya. Padahal usia yang masih belia atau di bawah usia 20 tahun kecenderungannya besar untuk melahirkan anak yang stunting. Tentu, kesadaran itu harus dibangun bersama untuk menghindari pertumbuhan buruk bagi anak tersebut.
"Di desa itu masih ada, dan akhirnya karena umurnya belum mencukupi, maka berpotensi untuk menjadi stunting. Bagaimana kesehatan ibu hamil kita dorong agar memakan makanan yang bergizi. Serta beberapa upaya lain yang kita lakukan," ujarnya.
Dia menambahkan, Pemkab Pamekasan menerima data terakhir dari Pemprov Jawa Timur tentang jumlah stunting di daerahnya yang mencapai 9.200 anak. Pihaknya akan bekerja ekstra untuk meminimalisir angka tersebut.
Pihaknya juga melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya stunting melalui program tentara manunggal masuk desa (TMMD) tahun 2022 yang digelar di Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar. Kolaborasi atau kerja sama dalam menyukseskan sebuah program penting digalakkan sebagaimana nilai luhur bangsa Indonesia.
Baca Juga : Baca Selengkapnya