Viral, Tandatangani Petisi: Ketum PSSI dan Direktur PT LIB Harus Mengundurkan Diri
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
06 - Oct - 2022, 05:22
JATIMTIMES - Investigasi tragedi Kanjuruhan masih belum juga menemukan titik terang siapa penanggung jawabnya. Karena itu, warganet Twitter meramaikan tandatangani petisi Ketua Umum PSSI dan Direktur PT LIB Harus Mundur #IwanBuleOUT!
Suhari Ete, perwakilan Perhimpunan Jurnalis Rakyat yang menulis keterangan di laman change.org menjelaskan berbagai alasan mengapa petisi tersebut dibuat.
Baca Juga : Kapolri Pimpin Rapat, 31 Anggota Polri Diperiksa Tim Investigasi Terkait Kode Etik
Diketahui, pada Sabtu, 1 Oktober 2022, sepak bola Indonesia berduka. Ratusan nyawa melayang usai menonton pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
"Tragedi Kanjuruhan menjadi tragedi sepakbola terbesar sepanjang sejarah sepakbola di Indonesia," tulis Suhari.
Lebih lanjut, diterangkan juga dalam laman change.org itu para suporter tewas karena sesak nafas usai terkena gas air mata dan berdesakan di pintu keluar usai Arema menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya.
"Tragedi Kanjuruhan ini sungguh disayangkan karena merusak citra sepak bola Indonesia yang mulai bangkit dan akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023," jelasnya.
Dalam tulisannya, Perhimpunan Jurnalis Rakyat menerangkan sebelumnya Polres Malang sudah meminta pertandingan itu digeser ke sore hari. Pukul 15.30.
"Jangan malam hari, pukul 20.00. Polisi sudah mengantisipasi apa yang rawan. Ini bukan pertandingan biasa. Ini Arema lawan Persebaya," katanya.
Bahkan menurut keterangannya, Arema FC juga sudah setuju digeser ke sore hari. "Dikirimlah surat ke PSSI Pusat. Tanggal 12 September 2022. Dalam hal ini ke PT Liga Indonesia Baru (LIB)," ungkapnya.
Jawaban dari LIB ditulis tanggal 19 September 2022. Dimana isinya pertandingan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Yakni malam hari.
Surat balasan LIB itu ditandatangani direktur utamanya, Ir Akhmad Hadian Lukita MBA QWP.
"Sebelum mengirim surat balasan itu, LIB rupanya mengadakan rapat lebih dulu dengan apa yang disebut host broadcast. Lembaga inilah yang punya hak siar televisi atas semua pertandingan Liga 1 Indonesia. Tahun ini, siaran langsung Liga 1 hanya bisa dilihat di Indosiar dan Vidio.Com," lanjutan keterangan petisi itu.
"Jelaslah ini masalah rating penonton TV. Pihak TV sudah telanjur menyusun acara selama satu tahun. Perubahan atas satu acara bisa mengacaukan acara lainnya," tulisnya...