Di Hari Kiamat, 3 Golongan Manusia Ini Kedudukannya Paling Buruk
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Nurlayla Ratri
30 - Sep - 2022, 03:36
JATIMTIMES - Setiap manusia, dasarnya adalah mahluk yang baik dan berhati bersih. Manusia dianjurkan untuk selalu mematuhi dan melaksanakan perintah Allah SWT.
Namun, pengaruh hawa nafsu yang tak bisa ditahannya, kemudian membuat sebagian manusia melanggar larangan Allah SWT.
Baca Juga : Hari Jantung Dunia, Berikut Tips Jaga Jantung Agar Tetap Sehat
Hal tersebut, bahkan menjadi mereka sebagian golongan manusia yang memandang mendapatkan kedudukan yang paling buruk di sisi Allah SWT.
Dalam hadits, Rasulullah SAW telah mengkategorikan beberapa golongan manusia yang paling buruk kedudukannya di hari kiamat.
Pertama, yaitu golongan manusia yang ditakuti karena kekejiannya. Islam sangat mencela seseorang yang berbuat jahat atau buruk terhadap orang lain.
Telah banyak Hadist yang menegaskan hal tersebut. Bahkan, dalam hadist, telah ditegaskan orang yang berperilaku buruk terhadap orang lain, menjadi manusia terburuk di muka bumi, sekalipun ia merupakan ahli ibadah.
Dari Aisyah RA berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Hai Aisyah, sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang dihindari oleh manusia karena takut kejelekannya." (HR Muslim, hadits no 4693).
Kedua, adalah menceritakan urusan ranjang bersama pasangan. Seorang suami yang mengumbar urusan ranjang bersama pasangan, termasuk golongan manusia yang akan mendapatkan kerugian. Kedudukan mereka di sisi Allah adalah yang paling buruk.
Syekh Kamil Muhammad Uwaidah dalam kitabnya Fiqih Wanita menukilkan riwayat hadits tersebut. Ia menyimpulkan bahwa sesungguhnya dilarang membicarakan dan menyampaikan aktivitas pasangan suami istri ketika di ranjang.
Baca Juga : Sebanyak 200 ASN Pemkab Jombang Terima SK Kenaikan Pangkat
Urusan ranjang dengan pasangan, merupakan urusan salah satu ibadah rohani yang tak boleh diceritakan kepada orang lain. Namun lain hal ketika seseorang tersebut dalam permasalahan medis suami atau istri, sehingga menjadi pengecualian untu boleh diceritakan kepada dokter...
