Workshop di Kecamatan Ponggok, Bupati Blitar dan Dinas Pendidikan Ajak Guru TK Sukseskan Program Kurikulum Merdeka
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
29 - Sep - 2022, 05:29
JATIMTIMES-Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar kembali menyelenggarakan Workshop Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kali ini, workshop yang dipusatkan di Kecamatan Ponggok diikuti oleh Kepala Sekolah dan Guru TK dari Kabupaten Blitar wilayah Barat diantaranya Kecamatan Ponggok, Srengat, Sanankulon, Wonodadi dan Udanawu, Rabu (28/9/2022).
Workshop Penguatan Profil Pemuda Pancasila yang diselenggarakan kali ini dibuka langsung oleh Bupati Blitar Rini Syarifah didampingi Kepala Dinas Pendidikan Luhur Sejati dan Ketua Dekranasda Kabupaten Blitar H Zaenal Arifin. Dalam sambutanya, Bupati yang akrab disapa Mak Rini menyampaikan Pemkab Blitar melalui Dinas Pendidikan meluncurkan serangkaian program untuk menyukseskan program kurikulum merdeka untuk mendorong lahirnya generasi emas Indonesia.
Baca Juga : Rekrutmen Panwascam, Bawaslu Kabupaten Blitar Pastikan Kuota 22 Kecamatan Terpenuhi
Terkini, ada tiga program kurikulum merdeka yang telah dilaunching dan mulai diterapkan di lembaga pendidikan tingkat Paud, TK dan SD. Ketiga program itu masing-masing Sekolah Sak Ngajine, Bahasa Jawa dan Permainan Tradisional. Agar berjalan optimal, Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar terus melakukan penguatan, diantaranya dengan menyelenggarakan Workshop Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Dikatakan Mak Rini, kurikulum merdeka di Kabupaten Blitar sudah berjalan dengan penerapan Sekolah Sak Ngajine, Bahasa Jawa dan Permainan Tradisional. Output dari kurikulum merdeka ini adalah terbentuknya karakter profil pelajar Pancasila.
“Dinas Pendidikan mengimplementasikan kurikulum merdeka dengan meluncurkan tiga program yakni Sekolah Sak Ngajine, Bahasa Jawa dan Permainan Tradisional. Saya berharap hadirnya tiga program ini dapat membentengi anak didik di Kabupaten Blitar dari bahaya efek negative akibat dampak dari pesatnya perkembangan teknologi informasi. Dampak teknologi informasi ini harus kita cegah sedini mungkin, karena anak-anak kita saat ini menapaki pembentukan dan perkembangan sel otak sebagai pusat kecerdasan,” kata Mak Rini.
Orang nomor satu di Kabupaten Blitar menambahkan, pendidikan merupakan sarana penting untuk membangun karakter manusia. Dia pun menegaskan, selain pembelajaran secara akademis pendidikan juga terkandung dalam permainan tradisional yang merupakan budaya warisan leluhur.
“Nah, permainan tradisional ini juga merupakan pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai sosial. Permainan tradisional mengajarkan kekompakan, kerjasama, solidaritas, tolong menolong dan keikhlasan menerima kekalahan...