Antisipasi dan Kendalikan Inflasi Pasca-Kenaikan Harga BBM, Gubernur Khofifah Siapkan Bantuan Sosial Ekonomi
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Yunan Helmy
07 - Sep - 2022, 01:36
JATIMTIMES - Pasca kenaikan harga BBM, salah satu yang menjadi kekhawatiran adalah naiknya harga bahan pangan dan kebutuhan pokok sehingga menyebabkan inflasi daerah.
Untuk mengantisipasi dan tidak ada lonjakan harga bahan pangan dan harga kebutuhan pokok secara signifikan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa blusukan dan sidak ke Pasar Babat Lamongan, Selasa (6/9) siang.
Baca Juga : Pantau Ketersediaan BBM dan Keamanannya, Kapolres Batu Sidak Pom Bensin
Didampingi oleh Bupati Lamongan Yusronur Effendi dan jajaran kepala OPD Pemprov Jatim terkait, Gubernur Khofifah mengecek langsung harga berbagai komoditas kebutuhan masyarakat di pasar.
Pada kesempatan tersebut, Khofifah pun berbincang dengan para penjual. Mulai dari penjual bahan pokok, telur, cabai, daging ayam, hingga daging sapi. Bahkan, dirinya juga membeli secara langsung bahan-bahan kebutuhan pokok yang dijual di Pasar Babat Lamongan.
"Ini daging sapi satu kilonya pinten, Bu? Masih standar nggeh, Bu?" tanya Khofifah.
"Hari ini sekilonya Rp 110.000, Bu Gubernur. Harganya masih sama tapi pembelinya masih sepi," tutur salah satu penjual daging sapi di Pasar Babat.
Usai peninjauan, Khofifah menyampaikan, pihaknya bersama tim ingin mengecek langsung harga di pasar, utamanya kategori voletile food atau bahan makanan yang rentan terhadap perubahan-perubahan suasana seperti kenaikan BBM. Ini penting untuk mencegah dan melakukan antisipasi terjadinya inflasi di daerah.
Dari hasil sidak tersebut, diketahui kenaikan harga tidak terjadi di seluruh komoditas. Bahkan beberapa komoditas mengalami penurunan.
"Kalau telur ternyata justru ada penurunan. Sedangkan daging ayam ada kenaikan Rp 4.000,-l di atas HET," ungkapnya.
Dirinya melanjutkan, bawang merah dan bawang putih terpantau mengalami kenaikan Rp 2.000. Selain itu harga daging sapi juga masih standar di harga Rp 110.000 per kilogram.
Dengan kondisi harga kebutuhan pokok di pasaran yang masih fluktuatif, Khofifah mengajak masyarakat -khususnya para ibu- yang berhadapan langsung dengan pemenuhan kebutuhan rumah tangga agar bisa lebih pandai dan cermat dalam mengatur keuangan rumah tangga.
"Jadi, saya ingin mengajak semuanya, para ibu, emak-emak, pokoknya me-manage sebaik mungkin kebutuhannya agar lebih detail," pesan Khofifah.
"Yang kita prioritaskan adalah bagaimana pemenuhan kebutuhan prioritas bukan atas dasar keinginan. Keinginan bisa banyak, tetapi kebutuhan harus sesuai dengan prioritas. Semoga Allah mencukupkan," sambungnya...